Lingkungan

Melongok Pelacuran di Sri Lanka (4) : Memadu Kasih di Losmen Jorok

Shanka memang cantik. Kendati kulitnya hitam, tetapi mata, hidung dan mulutnya mempunyai daya pikat. Sayang ia hidup di lingkungan yang salah. Hingga daya tariknya itu menjerumuskan dirinya pada kehidupan yang tak ia sukai, kendati harus dijalani.

Di Kota Anuradhapura yang menyimpan sejarah kuno Sri Lanka itu tak ada hotel bagus. Rata-rata hanya guesthouse. Semacam losmen kecil yang memang banyak dijumpai di daerah ini. Mereka mencari penginapan, dan keliling kota untuk memilih yang terbaik.

Namun karena bertepatan dengan Hari Poya, yaitu hari purnama, dimana seluruh perkantoran di Sri Lanka libur, dan hampir semuanya melakukan wisata ke vihara atau tempat bersejarah yang disakralkan, maka mereka pun akhirnya hanya dapat satu kamar. Itu pun guesthouse jorok dengan kamar yang baunya tak sedap.

Kamar losmen itu kecil dengan double bed. Di atasnya menggelantung kelambu warna biru muda yang diikat. Mereka pun sepakat untuk tidur sendiri-sendiri, dengan mengubah tatanan tempat tidur dan kursi meja yang ada di kamar ini. Sambil bicara tak tentu arah, mereka pun berusaha merebahkan tubuh yang penat karena berjalan seharian.

Tapi sampai larut malam, baik Jean maupun Shanka tak bisa memejamkan mata. Keduanya sibuk sendiri-sendiri, berperang melawan ribuan nyamuk yang membuatnya merinding. Saat itulah keduanya sadar, kenapa losmen jelek ini menggantungkan kelambu di atas.

Akibat diserang rasa kantuk, maka mereka sepakat untuk mengembalikan tatanan tempat tidur, dan membuka kelambu yang tergantung di atasnya. Mereka pun tidur dua ranjang yang disatukan. Dipayungi sebuah kelambu tipis yang terus bergoyang diterpa dengungan kipas angin yang menempel di plafon kamar. Mirip pengantin yang sedang berbulan madu. (bersambung/Djoko Su'ud Sukahar)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar