Industri

Sejak 2016, B20 Sudah Digunakan oleh  Kendaraan Tambang Adaro 

Tanjung Tabalong - PT Adaro Energy Tbk ternyata telah terlebih dulu menggunakan campuran solar dengan minyak sawit‎ sebesar 20 persen (B20), sebagai bahan bakar kendaraan operasional di pertambangannya.

Supervisor Biofuel Adaro Energy, Kharis Pujiono mengatakan, Adaro‎ telah berinisiatif melakukan uji coba pencampuran minyak solar dengan kelapa sawit, untuk dua unit alat berat yang dioperasikan di lokasi pertambangan batu bara Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Untuk uji coba kita bekerjasama dengan Komatsu dan United Tractor," kata dia di lokasi Pertambangan Adaro, Tanjung Tabalong, dilansir dari liputan6.com ‎Minggu (12/8/2018).

Menurut Kharis, Adaro telah memiliki fasilitas pencampuran minyak sawit dengan solar atau biofuel plan berkapasitas 5.500‎ liter per hari.  

Kebutuhan kendaraan berat yang menggunakan campuran 20 persen minyak sawit dengan solar ini mencapai 3.600 liter minyak sawit dalam satu tahun.

Selain minyak sawit, perusahaan tersebut juga memanfaatkan minyak jelantah limbah catering yang memasok makanan untuk pekerja tambang Adaro.

Uji coba pencampuran 20 persen minyak jelantah ‎yang dicampur dengan solar, diterapkan pada kendaraan ringan dengan kapasitas 350 liter per unit, Adaro melakukan uji coba B20 pada enam kendaraan ringan secara bertahap sejak 2016.

‎Manurut Kharis, berdasarkan keterangan dari pengemudi kendaran yang diuji uji coba B20, membuat konsumsi bahan bakar jauh lebih hemat.

Selain itu pencampuran 20 persen minyak sawit dengan solar tidak mempengaruhi akselerasi mesin. Namun untuk mendapat hasil yang spesifik, pihaknya harus menunggu hasil analisis selesai.

"Kita uji coba ya, dari hasil pengalaman kita tidak terjadi masalah, diluar dari perhitungan kami ini jadi lebih irit," tandasnya.*


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar