Politik

Up Date : Presiden Jokowi Replanting Sawit Riau 11 Februari

Presiden Joko Widodo diagendakan melakukan replanting sawit di Riau pertengahan Januari. Kehadiran Presiden Jokowi itu semula dijadwalkan sekitar tanggal 15 sampai 20 Januari 2018. Namun hingga hari ini, Kamis tanggal 18 Januari 2018, kabar kedatangan itu belum terdengar lagi. Informasi yang didapat Sawitplus.com menyebut, tanggal itu direscheduling. Dijadwal ulang menjadi tanggal 6 Februari 2018. Namun menurut kabar terbaru dari sumber Sawitplus.com di Sekretariat Negara (Setneg), tanggal itu ternyata kembali berubah. “Bukan awal Februari. Untuk jadwal sementara, Presiden Jokowi datang ke Provinsi Riau tanggal 11 Februari,” kata sumber itu. Ketika ditanya alasan kembali ditundanya kedatangan presiden ke Riau untuk replanting sawit, itu karena daerah bersangkutan (Riau) belum siap. “Kalau sudah siap ya pasti akan segera direplanting, seperti kata Dirjen Perkebunan Pak Bambang,” katanya. Seperti diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang, pemerintah sudah menyiapkan dana Rp 5 triliun untuk peremajaan kebun sawit rakyat. Dana itu akan disalurkan di 75 kabupaten yang masuk dalam 20 provinsi prioritas. Sedang luas lahan tanam seluas 1185.000 hektar. Menurut Bambang, masing masing petani sawit pengelola perkebunan rakyat di 20 provinsi itu akan menerima dana sebesar Rp 25 juta per hektare. Ini dengan ketentuan, tiap petani boleh menerima jatah 1-2 hektare untuk tahun 2018 ini. "25 juta per hektare untuk 75 kabupaten. Satu petani tidak boleh lebih dari 4 hektare. Tapi mungkin untuk 2018 ini cukup satu dua hektare dulu per petani. Nanti tahun depan lagi target totalnya itu maksimum 4 hektare," kata Bambang. Sisa dana sebesar Rp 375 miliar akan dialokasikan untuk mempersiapkan petani agar bisa melakukan replanting atau peremajaan. Dan kalau masih tersisa, dana bisa digunakan untuk menambah luas lahan perkebunan sawit rakyat yang akan diremajakan. Menurut Bambang, ini juga dilakukan pada program replanting perkebunan sawit rakyat tahun lalu. Target awal seluas 20.000 ha dan realisasi akhirnya mencapai 20.780 hektare. "Memang ada fasilitas untuk mempersiapkan petani supaya dia bisa siap replanting. Ada kegiatan-kegiatan lain untuk fasilitasi itu. Kelebihannya bisa saja nggak pas betul 185.000 bisa ditambah," katanya. Memang ditetapkan 20 provinsi sebagai wilayah prioritas untuk penyaluran dana sawit perkebunan rakyat ini. Tetapi kata Bambang, kesempatan juga terbuka untuk provinsi sawit lain selama pemerintah daerahnya siap. "Jadi, ini rencana kita. Tapi kalau ada daerah tertentu lebih siap duluan dibanding daerah lain, itu akan kita berikan porsi lebih besar. Silahkan berpacu masing masing daerah," katanya. ass/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar