Forum bisnis yang digelar di Chile diikuti Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Dalam forum itu Joko berkisah tentang sawit dan prospeknya kini dan di hari depan. Dalam forum itu Joko menyebutkan tentang perkebunan kelapa sawit Indonesia yang sudah dikelola sesuai ketentuan sustainability PBB. Program yang dijalankan dalam perkebunan kelapa sawit dikawal dengan ketat melalui standar operasional yang jelas dan tegas, serta sudah tersertifikasi Indonesia Sustainabily Palm Oil (ISPO). Dalam forum bisnis yang digelar Mendag dan Kemendag itu, para pengusaha Chile hadir. Mereka antusias mendengarakan paparan Ketum GAPKI saat mempromosikan Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Selain dilakukan penandatanganan CEPA Indonesia dan Chile, menurut Joko Supriyono, acara ini sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi arahan untuk melakukan perluasan pasar ekspor Indonesia ke negara-negara non-tradisional, yang salahsatunya adalah negara-negara Amerika latin. Selama ini ekspor CPO Indonesia ke Chile relatif kecil. Selain itu, kuantitasnya juga cenderung menurun. Diharap, dengan CEPA ini tarif masuk ke Chile bisa nol dan ekspor produk dari Indonesia ini ke Chile bisa meningkat. “Ekspor CPO kita ke Chile kecil, hanya sekitar 600-an ton. Mudah-mudahan dengan CEPA ini bisa meningkat,” kata Joko Supriyono. jss