Politik

Dumai Bakal Jadi Pelabuhan Ekspor CPO Terbesar

Pelabuhan Dumai akan menjadi pelabuhan ekspor minyak sawit mentah terbesar di Pulau Sumatera. Sebab pelabuhan ini akan mampu menyerap potens ekspor Riau yang mencapai 13 juta ton per tahun. PT Pelindo I (Persero) sedang mengoptimalisasi itu. “Pada tahun 2018 Pelabuhan Dumai akan melakukan investasi cukup besar pada peningkatan fasilitas pelabuhan curah cair untuk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO),” kata GM Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai, Djuhaery, di Dumai. Menurutnya, fasilitas loading point (pengiriman) curah cair akan ditambah dari semula hanya mampu memompa 200-300 ton per jam ditingkatkan menjadi 500 ton per jam. Optimalisasi ini akan makin mengukuhkan pelabuhan di pesisir Provinsi Riau itu sebagai yang terbesar untuk pelayanan ekspor CPO di Sumatera. Selama ini Pelabuhan Dumai sudah melayani ekspor CPO hingga sekitar enam juta ton per tahun. Ini jauh lebih besar ketimbang Pelabuhan Belawan di Provinsi Sumatera Utara yang melayani sekitar 3,5 juta ton per tahun. Pelindo melakukan optimalisasi karena bisnis pelabuhan curah cair di Riau sangat prospektif. Potensi ekspor CPO mencapai 13 juta ton per tahun dan berpeluang meningkat. Sedang Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai baru bisa menyerap setengahnya. Sisanya diekspor oleh pelaku bisnis sawit yang membuat pelabuhan sendiri. Peluang pengembangan pelabuhan Dumai akan mendukung kinerja industri pelabuhan di Riau, karena ada mega proyek rel kereta api dan jalan tol Sumatera menuju Kota Dumai. Kedua proyek itu akan mempercepat distribusi barang manufaktur yang menggunakan peti kemas dan kelapa sawit. Pelabuhan Pelindo I Dumai memiliki tiga dermaga, yaitu Dermaga A sepanjang 350 meter untuk general cargo dan pelabuhan penumpang. Dermaga B sepanjang 500 meter untuk loading curah cair dan angkut CPO, dan Dermaga C sepanjang 400 meter selain untuk kapal kontainer juga untuk komoditi curah kering. Khusus untuk Dermaga C, pihaknya menggelontorkan investasi hingga Rp 100 miliar untuk menambah jumlah mobile crane hingga peningkatan fasilitas lapangan penampungan peti kemas. Selain itu, Pelabuhan Dumai merupakan salah satu dari tiga rute prioritas ASEAN Roro Connectivity sebagaimana yang diamanatkan dalam Master Plan on ASEAN Connectivity. Ketiga rute kapal ASEAN Ro-Ro itu adalah Dumai (Indonesia) – Malaka (Malaysia), Belawan – Penang (Malaysia) – Phuket (Thailand), dan Bitung – Davao/General Santos (Filipina).


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar