Sawit Bisa Tingkatkan Elektrifikasi Kalbar

Jumat, 13 September 2019

Kelapa sawit. (Int)

TANJUNGPURA - Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Gusti Hardiansyah menyatakan, kelapa sawit bisa meningkatkan elektrifikasi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Karena, Kalbar merupakan penghasil kelapa sawit yang bisa dijadikan biofuel sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ataupun biomassa.

Menurut dia, pembangkit listrik biomassa ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan elektrifikasi, terutama di desa-desa sekitar kebun sawit.

“Biomassa dihasilkan dari tangkos, cangkang, pelepah, dan batang sawit. Kami sudah melakukan penelitian dan berhasil,” kata Gusti.

Total kebun sawit di Kalbar seluas 1.455.182 hektare (ha) atau berada di urutan ketiga secara nasional setelah Riau seluas 2.430.508 ha dan Sumatera Utara 1.445.725 ha.

Kalbar memiliki 70 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total produksi CPO sekitar 3,396 juta ton per tahun, sehingga memberikan kontribusi sekitar 10 persen dari total produksi CPO nasional.

Gusti mengutarakan dari total produksi CPO tersebut, potensi biomassa di Kalbar sangat melimpah, tetapi belum digarap secara optimal karena belum ada penghiliran produk turunan.

Total kebun sawit di Kalimantan seluas 3.471.843 ha yang mampu menghasilkan biomassa sekitar 396 MW dan biogas sekitar 198 MW. Oleh karena itu, Hardiansyah optimistis jika semua itu bisa dioptimalkan, tidak akan ada lagi desa di Kalbar yang tidak teraliri listrik.

Sementara itu Gubernur Kalbar Sutarmidji mendukung sawit sebagai energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, terutama listrik dan sarana peningkatan keahlian tenaga kerja di Kalbar.

Oleh karena itu, dia mengajak pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk membangun gedung lembaga sertifikasi tenaga kerja. (*)