Mulai September, Bulog Salurkan Beras Bantuan Non Tunai

Ahad, 18 Agustus 2019

Beras di gudang. (Int)

JAKARTA - Perum Bulog akan menjadi penyalur seluruh beras dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tugas ini akan dimulai pada 1 September 2019 mendatang. 

Ketentuan tersebut telah resmi setelah ada penandatanganan kesepakatan dengan Kementerian Sosial (Kemsos).

"Mulai 1 September otomatis kami yang menyuplai BPNT," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Jakarta.

Bulog akan menjual beras premium dan medium untuk BPNT. Penjualan beras medium dilakukan mengingat banyak masyarakat yang lebih memilih kuantitas dibandingkan dengan kualitas.

Adanya beras medium membuat warga bisa mendapatkan jatah beras lebih. Bahkan pria yang akrab disapa Buwas tersebut bilang, perbedaan beras yang didapat masyarakat bisa dua kali lipat.

Bulog menjual beras medium sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp8.100 per kilogram (kg). Bila dijual sampai di pasar, harga jual beras medium Bulog menjadi Rp8.600 per kg.

"Dengan Rp86.000 dia bisa mendapat 10 kg, mereka sebenarnya menginginkan jumlah berasnya bukan premium atau medium," kata Budi.

Ditetapkannya Bulog menjadi penyalur beras BPNT akan menyelesaikan masalah sirkulasi Bulog. Sebelumnya Bulog terancam tak bisa menyalurkan beras yang dimiliki bila BPNT dimulai. Hal itu dikarenakan Bulog kehilangan program beras sejahtera (rastra) untuk menyalurkan berasnya. Per tanggal 1 September besok, Buwas bilang, program rastra sudah tidak ada dan 100 persen beralih ke BPNT.

Saat ini stok beras Bulog sekitar 2,5 juta ton. Angka tersebut masih akan bertambah mengingat Bulog masih akan menyerap sekitar 800.000 ton lagi. (*)