Pemerintah Tidak Akan Impor Cabai

Selasa, 30 Juli 2019

Ilustrasi cabai merah. (Int)

MATARAM - Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan dan Jasa, Lasminingsih menyatakan Kementerian Perdagangan tidak akan mengimpor cabai untuk mengendalikan inflasi karena bukan jenis komoditas tahan lama.

"Masak mau impor cabai, itu kan komoditas yang tidak tahan lama," kata Lasminingsih di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (30/7/2019).

Menurut dia, harga kebutuhan pokok secara nasional relatif stabil. Hanya cabai yang harganya relatif mahal secara nasional karena ketersediaanya sedikit terganggu di musim kemarau saat ini.

"Tapi sejauh mana terganggunya, alhamdulillah tidak terlalu seperti tahun-tahun sebelumnya karena kita sudah bisa menjaga kondisi. Mahalnya harga cabai itu kan musiman," ujar Lasminingsih yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan NTB Selly Andayani.

Dia memperkirakan harga cabai kembali pulih atau normal seperti biasa pada akhir Agustus 2019.  Hal itu karena pada awal September para petani akan mulai panen cabai sehingga ketersediaannya di pasaran akan melimpah.

Kementerian Perdagangan juga dalam jangka pendek akan melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan laju peningkatan harga cabai di pasaran.

"Kalau cabai ini kasusnya berbeda dengan bawang putih atau bawang merah yang lebih tahan lama. Kalau kedua komoditas itu mengalami kenaikan harga, maka akan dilakukan impor," ucap Lasminingsih.

Menurut dia, pemerintah tidak memiliki kewenangan dalam menentukan maksimal dan minimal harga, mengingat pasokan cabai memang berkurang tapi permintaan relatif tinggi saat ini.

Namun, jika harganya sudah tidak bisa dikendalikan, pemerintah akan melakukan langkah cepat untuk menstabilkan harga sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Lasminingsih juga berharap para pihak terkait melakukan pengadaan cabai dari sentra-sentra produksi. Salah satunya NTB yang sudah memasok untuk kebutuhan beberapa daerah, seperti Jakarta.

"Tapi untuk mengimpor kita tidak akan melakukannya karena cabai sifatnya tidak bisa tahan lama. Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana teknologi yang dapat mempertahankan agar cabai yang diproduksi petani bisa tahan lama," ujarnya. (*)