Stok Membengkak, Harga CPO Makin Anjlok 

Kamis, 02 Mei 2019

JAKARTA-Persedian minyak kelapa mentah atau crude palm oil (CPO) yang mengalami peningkatan, menyebabkan harga nya di pasaran anjlok. 

"Stok akhir [bulan April] diprediksi meningkat", ujar pialang yang berbasis di Kuala Lumpur, mengutip Reuters.

Stok telah menjadi musuh utama investor CPO. Pasalnya pada akhir 2018, stok minyak sawit di Malaysia membengkak hingga 3,2 juta ton atau tertinggi sejak 19 tahun silam.

Bila tahun ini stok tidak berkurang secara signifikan, atau bahkan meningkat, maka keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) akan terus membebani harga.

Dalam sepekan terakhir, harganya anjlok ke titik terendah seiring dengan proyeksi inventori di Malaysia yang tinggi.

Pada perdagangan Kamis, 2 April 2019 pukul 12:00 WIB, harga CPO acuan kontrak pengiriman Juli terjun hingga 1,67% ke level MYR 2.050/ton (US$ 495,77/ton), setelah empat hari beruntun ditutup melemah.

Dalam sepekan, harga CPO sudah turun 4,5% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun tercatat lebih rendah 2,88%.

Tiga surveyor kargo, seperti yang dilaporkan CNBCIndonesia memprediksi peningkatan ekspor minyak sawit berkisar antara 0,5%-2% dibanding bulan sebelumnya. Bahkan satu surveyor, Intertek Testing Services mengatakan bahwa jumlah ekspor bulan April sama dengan bulan Maret, atau tak mengalami peningkatan sama sekali.

Beberapa pelaku pasar meyakini peningkatan produksi pada bulan April akan melebihi permintaan, sehingga inventori akan meningkat.

Posisi inventori minyak sawit Malaysia pada bulan Maret 2019 mencapai 2,91 juta ton, yang mana masih lebih tinggi 24,8% dibanding Maret 2018 yang sebesar 2,33 juta ton.

Selain itu, harga CPO juga mengikuti harga minyak bumi yang sudah terkoreksi cukup dalam. Selama sepekan, harga minyak Brent yang dijadikan acuan di Eropa sudah amblas hingga 2,95% secara point-to-point hari ini.

Sebagai informasi, CPO merupakan salah satu bahan baku campuran biosolar, yang mana merupakan substitusi dari solar konvensional. Alhasil, kala harga minyak turun, maka harga biosolar pun juga turun dan menarik harga CPO ke bawah.

Tak hanya itu, harga minyak kedelai kontrak pengiriman Mei di bursa Chicago yang turun sebesar 0,7% pada perdagangan Rabu (1/5/2019) juga memberikan tekanan pada harga CPO hari ini. Pasalnya minyak kedelai merupakan substitusi sawit yang bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.(rdh)