Santri Ponpes Yan bu'ul Qur'an Ziarahi Makam Raja Narasinga II

Rabu, 03 April 2019

Pentingnya memahami nilai-nilai sejarah melalui benda ataupun cagar budaya sebagai peninggalan peradapan masalalu, Pelajar pondok pesantren kunjungi makam Raja Narasinga II

INHU- Momentum hari Isra Mi'raj Nabi Muhammad S.A.W 1440 H, Santri dari Pondok Pesantren Yan bu'ul Qur'an Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau melakukan do'a bersama di makam Raja Narasinga II pada Rabu, 3 April 2019 di Komplek Cagar Budaya Makam Pahlawan Kota Lama.

Selain berziarah, kedatangan santri Pesantren Yan bu'ul Qur'an dalam rangka peringatan Isra mi'raj dan menyambut Bulan Suci Ramadhan sekaligus mengenal berbagai warisan sang peninggalan sejarah untuk dijadikan sebuah pembelajaran yang manfaatnya untuk ilmu pengetahuan, kata Saharan selaku Petugas pelestarian Pesejarahan Kabupaten Inhu.

Dikatakan Saharan kepada Sawitplus.co akan pentingnya memahami nilai-nilai sejarah melalui benda atau cagar budaya."Pentingnya memahami nilai-nilai sejarah itu melalui benda ataupun cagar budaya sebagai peninggalan peradapan masalalu untuk dijadikan sebuah pembelajaran yang manfaatnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan kepentingan sosial, kepentingan agama dan kepentingan kepariwisatawaan," ujarnya.

Siswa yang datang ke Komplek Cagar Budaya Makam Kota Lama ini mulai dari tingkat MDI, MTS dan MA ( Madrasa Aliah). Sebelumnya juga, tempat ini sebagai tempat penelitian dari Mahasiswa Akademik Universitas Jambi( UNJA).

Tengku Muhammad Ali Mahara atau Trah Utama Sultan Indragiri ke-XXVI mengucapkan terima kasih kepada siswa MDI, MTS dan Madrasah Alliah( MA) yang telah datang guna berziarah ke makam leluhur saya Raja Nara Singa II.

"Mudah-mudahan kedatangan para santri ini akan membawa manfaat yang besar kedepanya," ucapnya.

Sisi lain, Siswa juga dapat ucapan terimakasih dari Tengku Parameswara SH (Sultan Indragiri XXVII), ia sangat senang dengan kunjungan siswa siswi MDI, MTS dan MA berziarah ke makam yang dipertuan Nara Singa II (Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandar Johan Zirullah fil Alam).

Tengku Parameswara juga katakan, kunjungan ini menunjukan penghormatan mereka selaku generasi penerus kepada leluhur pembawa agama Islam ke Indragiri sekaligus sebagai pembuka dan pendiri negeri Indragiri. " Yang dilakukan oleh satri ini merupakan perilaku ahlak yang sangat mulia yang dapat menjadi contoh suri tauladan bagi siswa siswi lainnya di inhu," ucapnya.

Ke depannya, " Saya berharap agar ziarah ke makam Raja Nara Singa II dan ke makam Raja-raja Indragiri lainnya dapat dijadikan tradisi, dan dapat dilakukan juga oleh lapisan masyarakat lainnya di Inhu", harapnya.

Selanjutnya Tengku Paraweswara sedikit  menceritakan tentang jasa Raja Nara Singa II kepada Indragiri, dimana para leluhur mempunyai sejarah di zamannya sangat besar. Selain membuka negeri dan membawa agama Islam ke Indragiri juga menahan serangan portugis melalui pertempuran laut selama 2 tahun (1523 - 1524) di perairan lingga. 

Cerita tentang perang indragiri dan portugis tertulis di buku sejarah yang ditulis oleh mendez pinto pada tahun 1539 dan menjadi rujukan sejarah di univ london dan ditulis juga oleh penulis sejarah Inggris dalam bukunya yang berjudul  history of Malay. Ditulis oleh Sir R.O. Winsted pada abad ke 18.

Dalam hal ini, menandakan bahwa kedua pewaris leluhur sangat peduli terhadap warisan leluhurnya, dua- duanya adalah orang yang tempat dan sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan pelestarian nilai-nilai luhur tersebut yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu.(dan)