Harga CPO Makin Amblas  

Kamis, 28 Maret 2019

JAKARTA-Pada perdagangan hari ini, Kamis, 27 Maret 2019, harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali amblas. Setelah sebelumnya naik 0,19 persen pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2019, pada perdagangan hari ini terkoreksi 0,16 persen.

Untuk kontrak acuan Juni, di Bursa Derivatives Malaysia Exchange harga komoditas unggulan Malaysia dan Indonesia ini berada di posisi MYR 2.123 per ton. 

Secara point-to-point selama sepekan harga CPO terpangkas sebesar 0,26 persen.Sedangkan sejak awal tahun harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini tercatat naik terbatas 0,09 persen

Perhatian pelaku pasar masih tertuju pada inventori minyak sawit Malaysia yang dikhawatirkan akan meningkat lagi pada bulan Maret.

Pada bulan Februari lalu, inventori minyak sawit di Malaysia secara mengejutkan naik sebesar 1,3% ke posisi 3,05 juta ton, berdasarkan laporan resmi Malaysian Palm Oil Board (MPOB).

Padahal kala itu pelaku pasar memprediksi adanya kontraksi inventori akibat produksi sawit yang turun. Berdasarkan data historis, memang produksi akan turun di sekitar awal tahun (Desember-Februari) akibat adanya faktor musiman.

Sedangkan produksi pada bulan Maret sejatinya hampir selalu mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Ini berkaitan dengan faktor musiman dan adanya panen raya.

Bila permintaan tidak meningkat pesat, maka besar kemungkinan inventori makin menumpuk.

Namun pada hari Rabu (20/3/2019, surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS), mengatakan bahwa ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-20 Maret mencapai 925,4 ribu ton naik 0,8% dari periode yang sama bulan Februari yang sebesar 918 ribu ton.

Kabar tersebut dapat sedikit mengurangi ketakutan banjir pasokan yang dialami oleh pelaku pasar. Tapi hanya sedikit.

Pasalnya masih ada 10 hari yang belum dicatat. Alhasil pelaku pasar berjaga-jaga sembari menunggu riiis data resmi ekspor sawit dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB).

Karena bila volumenya turun lagi, tumpukan pasokan miyak sawit di pasar global dapat membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) menjadi timpang. Kala itu terjadi, harga CPO berpotensi menukik.(rdh/cnbc)