Akankan Indonesia Ikut Malaysia, Proteksi Impor Produk Eropa

Rabu, 20 Maret 2019

Petani sawit yang menggantungkan hidupnya dari sawit

JAKARTA- Akankan Indonesia ikut Malaysia, yang akan memproteksi produk-produk Eropa masuk ke Indonesia. Jika delagated Act RED II terua diloloskan Sebelumnya, Menteri Industri Primer Malaysia, Teresa Kok dalam press releasenya mengatakan Malaysia akan memproteksi setiap produk-produk Eropa yang masuk ke Malaysia jika persoalan RED II diloloskan. 

Pendapat serupa juga dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang mengatakan pemerintah Indonesia tidak mau didikte soal lingkungan. Jangan sampai karena diskriminasi sawit ini, hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Eropa terganggu.

"Kalau kita sampai seperti ini, banyak juga produk Eropa yang bisa bermasalah, seperti truk, bus pertanian. Kereta api dari Polandia, kami juga banyak pesawat terbang, banyak sekali yang kami butuhkan. Jadi market besar. Kami bangsa Indonesia kompak, nanti presiden resmi kasih statement tentang ini. Kami dua menko tidak paham kok bisa segini kencang, minta-minta, tapi kami bukan pengemis," tegas Luhut dalam jumpa pers soal sawit di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019. 

Dalam jumpa pers, hadir Menko Perekonomian, Darmin Nasution dan Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir.

Luhut juga menyinggung, Presiden Joko Widodo yang 'berang' mendengar keputusan Komisi Uni Eropa  menghapus secara bertahap penggunaan bahan bakar nabati/BBN (biofuel) berbasis minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)  hingga 2030. 

Dikatakan Luhut, industri sawit sangat penting bagi perekonomian dalam negeri. Industri ini juga berkontribusi menurunkan tingkat kemiskinan ke bawah 10 persen. 

"Tolong lihat juga dari kacamata kami, kalau presiden nggak bela ini, lalu kami bela rakyat kami bagaimana? Tadi presiden kasih statement keras soal ini," sebutnya seperti dilaporkan cnbcindonesia.(rdh)