Darmin: Sawit Didiskriminasi, Hubungan Indonesia-Eropa Akan Terganggu 

Rabu, 20 Maret 2019

JAKARTA-Hubungan baik antara Indonesia dan Uni Eropa yang sudah terjalin sejak lama, terutama dalam bidang ekonomi. Hal itu terefleksi dalam perdagangan dan investasi. 

Bahkan, saat ini kedua negara tengah berusaha memperluas dan meningkatkan hubungan melalui kerja sama Indonesia-Uni Eropa CEPA (Comprehensif Economic Partnership Agreement). 

Akan tetapi, jika diskriminasi sawit Indonesia terus terjadi, Menteri Koordianator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pihaknya khwatir hubungan ini akan terganggu dan menjadi buruk.

"Kami khawatir apabila diskriminasi terhadap kelapa sawit terus berlanjut, akan mempengaruhi hubungan baik Indonesia dan Uni Eropa yang telah terjalin sejak lama. Terlebih saat ini, kita sedang melakukan pembahasan intensif pada perundingan Indonesia-Uni Eropa CEPA,"  Darmin Rabu, 20 Maret 2019 di Jakarta.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan Darmin telah menyatakan keprihatinan atas hubungan dagang dan investasi dengan UE jika kebijakan tersebut berlanjut.

Saat ini, kemitraan strategis antara ASEAN dan Uni Eropa ditunda. Indonesia akan mengkaji ulang hubungan bilateral dengan negara-negara anggota UE yang mendukung tindakan-tindakan diskriminatif yang diusulkan oleh Komisi Eropa tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus bekerja sama untuk menghentikan proses pengesahan Delegated Act RED II yang dinilai mendiskriminasi kelapa sawit dari minyak nabati lainnya. Dengan demikian, kemitraan dan persahabatan Indonesia-UE dapat terjaga. (rdh/net)