Kampanye Negatif Eropa Buat Harga CPO TimpangĀ 

Senin, 04 Maret 2019

JAKARTA-Kampanye negatif yang dilakukan sejumlah ngo-ngo internasional yang mendiskriditkan sawit Indonesia dan Malaysia dengan tuduhan deforestasi telah membuat keseimbangan fundamental minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar menjadi timpang.

"Negara-negara Eropa bisa memperketat impor minyak sawit," kata pialang di Kuala Lumpur yang biasa memasok minyak sawit ke Eropa, mengutip Reuters. "importir tampaknya akan enggan untuk mengambil risiko."

Memang sejak tahun lalu kampanye negatif terhadap produk-produk sawit marak berkembang di Eropa. Salah satu alasan yang paling sering diungkapkan adalah besarnya lahan hutan yang disulap menjadi perkebunan di Indonesia dan Malaysia.

Terlebih karena sifat hutan hujan di daerah tropis yang memiliki porsi sumbangan oksigen yang lebih besar kepada dunia ketimbang hutan-hutan di daerah sub-tropis.

Selain itu, negara-negara Eropa juga membeli lebih banyak kedelai pada tahun lalu, karena harga kedelai yang tertekan akibat perang dagang Amerika Serikat-China. Maklum, saling lempar tarif antara kedua negara menyebabkan pembelian kedelai asal AS oleh China merosot cukup tajam. Alhasil pasokan menjadi berlimpah.

Tak ayal, berdasarkan survei yang dilakukan surveyor kargo, ekspor minyak sawit Malaysia ke Uni Eropa turun menjadi 264.005 ton pada Februari. Padahal di Januari jumlahnya bisa mencapai 405.867 ton.

Di China, pembelian minyak sawit Malaysia turun sebesar 98.635 ton pada bulan Februari secara bulanan (MtM). Perkembangan yang positif dari perundingan dagang AS-China membuat Negeri Panda mengimpor lebih banyak kedelai asal AS, dan menggantikan kebutuhan minyak sawit.(rdh/net)