Gulat Manurung: Legalitas Lahan, Satukan KLHK dan Kementerian Perkebunan

Selasa, 26 Februari 2019

Ketua Apkasindo Riau Gulat Medali Emas Manurung

JAKARTA- Salah satu poin penting yang akan dibahas di dalam Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit pada tanggal 27 dan 28 Februari 2019 di Jakarta, dikatakan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau, Gulat Medali Emas Manurung adalah terkait regulasi dan legalitas lahan petani sawit di kawasan kehutan. Salah satu langkah dikatakan Gulat adalah melebur dua kementerian, KLHK dengan Kementerian Perkebunan jadi satu Kementerian.

"Banyak petani yang  memiliki lahan yang cukup luas, tahu-tahu muncul ketetapan lahan yang mereka kelola ini masuk dalam kawasan hutan. Mereka sudah terlanjur memiliki lahan dalam kawasan. Kondisi ini juga bersentuhan langsung dengan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Jika petani ini terkendala pada legalitas, mereka tidak bisa mengantongi ISPO. Saya kira dalam pertemuan ini semuanya harus diklirkan, dan dicarikan jalan keluarnya. Dan kami mengusulkan, supaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan digabung menjadi satu kementerian dengan Kementerian Perkebunan. Jika digabung, persoalan legalitas ini akan cepat terselesaikan," ujar Gulat Medali Emas Manurung kepada SawitPlus.co, Selasa, 26 Februari 2019 melalui handphone.

Pada Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit yang mengusung tema, Sawit Indonesia Berdaulat, Bermartabat dan Berkelanjutan ini juga dalam langkah memerangi kampanye negatif dunia internasional terhadap sawit Indonesia. Seperti yang dilakukan di Uni Eropa.

Tujuan dari perhelatan ini salah satunya adalah mengidentifikasi permasalahan dan potensi perkebunan kelapa sawit terkait legalitas lahan keterlanjuran petani dalam kawasan, sertifikasi, produktifitas.  infrastruktur, harga TBS, ISPO dan pemanfaatan energi terbarukan.

"Mengapa legalitas lahan kita masukkan dalam pembahasan, karena jika tidak dituntaskan, lahan-lahan petani yang cukup luas terjebak dal dalam kawasan perlu perhatian khusus. Kalau tidak dia akan menjadi amunisi untuk membuat citra negatif sawit Indonesia di mata dunia," ujarnya lagi.

Hadir sebagai pembicara dalam perhelatan petani sawit Indonesia ini, Menteri Koordinator Bidang Maritim  Luhut Binsar Panjaitan, Menteri KLHK  Siti Nurbaya, Menteri ATR BPN  Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri ESDM Ignasius Djonan. (rdh)