Harga Minyak Turun, CPO Ikutan Tergerus

Selasa, 29 Januari 2019

JAKARTA- Melemahnya harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia, hari ini, Selasa, 29 Januari 2019, ada kemungkinan karena anjloknya harga minyak kemarin. Kondisi ini menjadi tekanan bagi harga CPO.

Hal ini, mengingat CPO merupakan salah satu bahan baku biodisel yang merupakan produk substitusi dari disel yang berasal dari minyak bumi.

Sebagai informasi, kemarin harga minyak mentah jenis Brent dan WTI ditutup melemah masing-masing sebesar 2,77 persen dan 3,17 persen.

Di sisi lain, melemahnya harga minyak kedelai hari ini yang sebesar 0,6% juga membawa awan kelabu bagi harga CPO. Pasalnya minyak kedelai merupakan produk substitusi langsung dari minyak sawit.

Namun demikian masih ada sentimen positif yang bisa memberikan energi bagi harga CPO, membuat pelemahan hari ini tidak terlalu parah.

Nilai ekspor CPO Malaysia pada periode 1-25 Januari meningkat 12% ke posisi 1,2 juta ton dari bulan sebelumnya yang hanya 1 juta ton, berdasarkan rilis data survei kargo yang dilakukan Societe Generale de Surveillance (SGS) hari ini.

Selain itu produksi sawit sepanjang Desember-Maret juga diprediksi akan turun akibat dari faktor musiman.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono.

"Dari sisi [perkebunan] sawit pasti Desember-Maret produksinya turun karena siklusnya turun," ujar Joko Supriyono usai diskusi di bilangan Menteng, Rabu, 9 Januari 2019 seperti dilansir cnbcindonesia.

Naiknya ekspor di saat produksi sedang lesu membuat pelaku pasar kembali optimis cadangan minyak sawit yang menumpuk tahun lalu bisa dikurangi.(rd)