Jelang Imlek, Permintaan CPO Terkerek

Senin, 28 Januari 2019

JAKARTA-Perayaan Imlek yang berlangsung pada awal Februari 2019 berpotensi mengerek permintaan CPO di pasar global. 

Tren kenaikan permintaan CPO menjelang Imlek didibenarkan oleh manajemen PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO). "Biasanya jelang Imlek terjadi peningkatan," ungkap Corporate Secretary Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas, belum lama ini.

Untuk memanfaatkan momentum tersebut, perseroan akan meningkatkan volume ekspor ke negara-negara yang merayakan Imlek.

Senada, Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengungkapkan menjelang Tahun Baru China, tren penjualan CPO cenderung meningkat. Pada tahun ini, perseroan cukup optimistis bahwa komoditas sawit bakal memiliki fundamental yang baik, ditopang oleh permintaan dari negara pengimpor terbesar di dunia, seperti India dan China.

Dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan perkebunan sawit sedang memasuki siklus produksi rendah (low crop cycle) yang diproyeksi berlangsung hingga Maret-April 2019. Siklus tersebut,  dapat menjadi katalis positif terhadap harga CPO di pasar global.

Kendati demikian, Rendy menilai kondisi oversupply CPO masih akan terjadi seiring dengan melemahnya ekspor. Pada November 2018, misalnya, ekspor CPO dari Malaysia dan Indonesia ke China, India, dan Uni Eropa turun sekitar 4,5% secara bulanan.

Rendy menambahkan program B20 menjadi penopang konsumsi CPO di Tanah Air. Pada 2019, serapan CPO untuk campuran biodiesel (B20) diproyeksi meningkat menjadi sekitar 1,6 juta ton. 

Di tengah oversupply yang masih membayangi pasar global, kebijakan B20 yang dimulai sejak September 2018 berhasil meningkatkan konsumsi minyak sawit domestik.(tps)