IKLH Kalimantan Selatan Naik Jadi Peringkat 19 se-Indonesia

Kamis, 03 Januari 2019

Ilustrasi

JAKARTA- Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkat tajam dari urutan 26 menjadi 19 dari 34 provinsi di Indonesia. Keberhasilan program Revolusi Hijau mengurangi luasan lahan kritis di sana dan ikut membantu pencapaian peningkatan IKLH Kalsel.

Hal ini disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, saat pelantikan Kepala Resor Pengolahan Hutan dan pengukuhan Tenaga Kontrak Pengamanan Hutan, Dinas Kehutanan Kalsel, kemarin.

"Program Revolusi Hijau yang kita galakkan sejak tiga tahun terakhir telah membuahkan hasil menggembirakan. Untuk itu harus dipertahankan dan ditingkatkan," ungkapnya.

Program Revolusi Hijau berupa kegiatan penanaman pohon besar-besaran guna mengurangi lahan kritis, pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Program ini juga mendapat penghargaan dari Kementerian LHK untuk kategori Kepala Daerah Peduli Lingkungan. Kalsel juga dinilai berhasil memerangi penebangan liar dan menangani karhutla.

"Komitmen kita dalam menjaga hutan lestari melalui Revolusi Hijau ini harus dipertahankan. IKLH kita harus semakin meningkat dan tujuan akhirnya adalah kesejahteraan bagi masyarakat sekitar hutan," kata dia.

Sahbirin mengingatkan program Revolusi Hijau tidak bisa dibilang berhasil jika pembalakan liar dan karhutla masih terjadi.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, menambahkan, indikator penilaian IKLH meliputi areal tutupan lahan, pencemaran udara dan air semakin berkurang. "Nilai IKLH Kalsel naik dari 57,51 menjadi 60 dan posisinya meningkat dari peringkat 26 menjadi 19 dari 34 provinsi di Indonesia."(tps)