Pertamina Keberatan Sewa Tangki Terapung

Kamis, 06 Desember 2018

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) dan perusahaan biodiesel masih belum bersepakat mengenai penetapan biaya sewa kapal untuk tangki terapung atau floating storage pembawa Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau kandungan.

Pertamina meminta biaya itu dibebankan kepada produsen bahan bakar nabati atau FAME yang digunakan dalam pencampuran solat dan minyak kelapa sawit 20 persen (biodiesel/B20). Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan besaran biaya yang dibebankan akan dihitung berdasarkan standar bisnis.

"Mereka taruh FAME di fasilitas kami, ada biaya, mereka juga bayar," kata Gandhi, di Kompleks Paelemen, Senayan, Jakarta Rabu (5/12)

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan Pertamina terkait biaya sewa tersebut. Aprobi menginginkan agar Pertamina juga ikut menanggung biaya tersebut dan tidak hanya dibebankan pada perusahaan FAME.

"Sewa tangki sedang kami bicarakan, dibagi dua, karena kapasitas Pertamina juga berkurang. Pokok-nya 1 Januari harus sudah jalan," kata Paulus.

Perlu diketahui, untuk memperlancar penyaluran FAME ke titik penyaluran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), pemerintah meminta Badan Usaha penyalur Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk membangun floating storage yang belum tersedia tangki FAME. tps