Pertemuan APEC, Perang Dagang AS-Cina Makin Melebar

Senin, 19 November 2018

PAPUA NUGINI — Pertemuan para pemimpin dunia di Papua Nugini antara negara Asia Pasifik gagal membuat kesepakatan resmi. Malah perselisihan antara dua negara adidaya dunia Amerika Serikat dan Cina semakin melebar.

Ya, pertama negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik berakhir Minggu lalu (18/11/2018) di Ibukota Port Moresby juga merupakan ajang menjembatani perbedaan pada peran Organisasi Petdagangan Dunia, WTO. Sebuah pernyataan dikeluarkan oleh tuan rumah, Perdana Menteri Papuan Nugini Peter O’Neill.

"Seluruh dunia khawatir dengan tensi antara Cina dan AS," katanya pada wartawan saat mengkonfirmasi bahwa tidak ada kesepakatan resmi dari para pimpinan negara.

Ini adalah pertama kalinya para pimpinan dunia gagal menelurkan kesepakatan dalam sebuah deklarasi dalam 29 tahun terakhir. Padahal pertemuan Negara Asia Pasifik itu mewakili 60 persen ekonomi dunia.

Rancangan kesepakatan yang diperoleh 
The Associated Press memperlihatkan bahwa AS ingin bahasa yang tegas atas praktek dagang yang tidak adil yang dituduhkan kepada Cina. Sedangkan Cina ingin penegasan untuk melawan praktek proteksionisme dan unilateralisme yang dikatakan Amerika Serikat mempraktekkan itu.

AS telah mengenakan tarif tambahan $250 miliar pada barang-barang Cina tahun ini. Cina kemudian membalasnya dengan tarifnya untuk ekspor AS.

"Saya tidak yakin akan ada sebuah kejuatan akan ada visi yang berbeda. Mereka mencegahnya dati suatu kesepakatan penuh menjadi hanya pengumuman," jata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. bay