Proyeksi Pendapatan Riau 2019 Meningkat Menjadi Rp9,3 Triliun

Kamis, 15 November 2018

PEKANBARU - Jelang akhir tahun ini, selain memikirkan anggaran yang defisit, Pemerintah Provinsi Riau juga dalam proses pengerjaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk 2019.

Pada tahap awal, Pemprov Riau menyatakan bahwa untuk 2019 pendapatan dipatok senilai Rp 8,3 triliun. Namun beberapa waktu terakhir, ada pemberitahuan bahwa dana bagi hasil minyak dan gas tahun 2017 yang ditunda tahun ini bakal busa disalurkan pada 2019.

"Kita masih berharap dan menunggu tunda salur 2017 karena ini penting untuk menyelesaikan tunda bayar. Jadi pada 2019 itu ada tambahan Rp1 triliun. Kalau 2018 ini tidak ada tambahan, masih defisit Rp700 miliar lagi dari Rp2,1 triliun kita menyisir dengan efisiensi," kata Sekretaris Daerah Pemprov Riau, Ahmad Hijazi.

Kenaikan pendapatan dari migas itu dengan asumsi kenaikan harga minyak dunia sekitar $70 Dolar per barel dan kurs rupiah Rp13.500. Meski begitu DBH Ro1 triliun itu bukanlah anggaran yang bisa digunakan berdasarkan kepentingan Pemprov Riau.

"Ada Dana Alokasi Khusus dan reboisasi, tidak semuanya itu uabg segar. Setelah itu baru ada uabg sehar yang akan bisa digunakan untuk tunda bayar 2018," ungkapnya. bay