Mengenal Si Jake The Alligator Man

Ahad, 11 November 2018

Manusia setengah buaya ternyata tak hanya ditemukan di Benua Afrika atau di Asia yang kental dengan mistiknya. Di belahan Amerika, orang mengenal kisah Jake the Alligator Man atau Jake si Manusia Buaya.

Meski diberi nama layaknya seorang manusia, Jake bukanlah manusia atau siluman. Jake yang kini telah menjadi salah satu koleksi Museum Marsh’s di Long Beach, California ini adalah seekor binatang tulen.

Yang ganjil dan sulit diterima akal adalah, Jake itu paduan seekor kera dan buaya dalam satu wujud. Mulai bagian kepala hingga pusar Jake adalah kera, namun selebihnya adalah seekor buaya.

Karena berkepala kera, maka semasa hidupnya Jake tak pernah memangsa binatang lain. Makanannya tak beda dengan seekor kera biasa, berkisar antara buah-buahan hingga umbi-umbian.

Sementara alat geraknya yang menyerupai buaya membuat Jake harus hidup di kawasan perairan. Kabarnya binatang malang ini hidup terlantar.

Sebagian dirinya menginginkan kehidupan seekor kera sementara kondisi fisiknya yang lain menuntut ia berdiam di rawa. Ketika ditemukan oleh Junior Marsh pada tahun 1967, Jake telah mendekati ajal.

Setelah menghembuskan nafas terakhirnya, Jake lantas dimumi agar mayatnya awet dan utuh. Hingga kini Jake sangat populer di Amerika. Beberapa orang bahkan merasa curiga, jangan-jangan Jake adalah nenek moyang ras manusia sedunia. iz/jss