Pengepul Kuasai TBS Petani, Harganya Mencekik

Kamis, 08 November 2018

MEDAN - Ada satu profesi dalam dunia industri perkebunan kelapa sawit yang tidak tertulis dan tidak diakui, namun keberadaannya cenderung menguntungkan pabrik kelapa.sawit (PKS) sekaligus membuat petani sawit pasrah tak berdaya. 

Profesi tersebut disebut pengepul. Ketika berhadapan dengan petani sawit, terutama saat bernegosiasi harga tandan buah segar (TBS), pengepul biasanya memberikan harga yang jauh di bawah ketentuan pemerintah, terutama dalam penetapan harga TBS yang setiap minggu dirilis pemerintah provinsi.

Sejumlah petani sawit curhat kepada SAWIT+.CO, Kamis (8/11/2018). Mereka mengelujkan harga TBS di tingkat pengepul.

"Di Tapanuli Tengah, TBS Rp 700 per kilogram. Itu harga pengepul," kata Kaconks, seorang petani sawit.

"Di Kabupaten Labuhanbatu Utara agak, lumayan, Rp 1.225 per kilogram. Tapi itu harga langsung di PKS, di salahsatu PKS di Labuhanbatu Utara," kata Deni, petani.sawit di Labuhanbatu Utara. 

Sementara itu Ketua Koperasi Unit Desa Panji Rukun Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Heri Susanto mengatakan harga TBS petani sawit yang anggota KUD Panji Rukun ke PKS sebesar Rp.1244.83 per kilogram. 

"Harga di tingkat PKS ini turun lagi dibanding sebelumnya," ujar Heri tanpa menyebutkan harga sebelumnya.   

Salahsatu petani sawit di Balam, Riau, bernama Kusdi, mengatakan harga TBS petani sawit di sana dihargai Rp 1000/kilogram. "Tapi itu harga di tingkat pengepul," tegas Kusdi.(hendrik)