Tragedi Setan (23) : Sosok Setan Itu Anjing Hitam

Jumat, 19 Oktober 2018

Kemanjuran shalat dalam mempertahankan diri dari berbagai tipu daya setan secara tegas telah dinyatakan melalui hadits-hadits Muslim. Hanya dengan mendengar panggilan shalat, yaitu adzan, setan menjadi sangat ketakutan dan akan bereaksi secara tiba-tiba.

Dia akan menghilang lenyap ditelan angin. Shalat adalah kesaksian sehari-hari dari ketaatan seseorang yang beriman kepada Allah, dan merupakan penolakan terhadap bujukan setan.

Ibrahim Ibnu Al-Mustamirr Al-'Uruqi bercerita kepada kami, "Ayahku mengatakan, 'Ubays Ibnu Maymun menyebut, 'Awn Al-'Uqayli melaporkan dari Abu'Utsman An-Nahdi, dari Salman yang berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Dia yang menghidupkan pagi harinya untuk shalat shubuhnya, berarti ia hidup di bawah panji-panji keimanannya. Namun dia yang menghidupkan pagi harinya untuk kegiatan pasar, berarti dia hidup di bawah panji-panji Iblis."

Oleh karena itu, bagi setan sangat penting untuk melemahkan hubungan antara Allah dan manusia itu. Untuk mencapai tujuannya, tak ada cara lain bagi setan, selain menghalangi manusia yang akan melakukan shalat. Adakah setelah setan pergi tak akan kembali lagi?

Kepergian setan ketika mendengar panggilan shalat hanyalah merupakan penyingkiran sementara. Sebab segera setelah itu dia akan kembali untuk membisikkan (waswasa) tipu daya. Orang menjadi mengantuk atau lengah, dan akibatnya hitungan serta urutan sujut dan rakaat shalat menjadi kacau adalah bentuk konkrit godaan setan itu.

Ketika seseorang menemukan dirinya dalam kesukaran seperti itu tidak perlu ragu dan khawatir. Hadits telah menganjurkan, jika lupa, boleh saja mengerjakan dua kali sujud dan terus melakukan shalatnya. Pembetulan kesalahan yang kelihatannya sederhana ini telah benar-benar mengandaskan upaya setan untuk mengalihkan tujuan orang-orang Muslim yang sedang mengerjakan shalatnya itu.

Gangguan setan terhadap shalat tidak terbatas pada psikis seorang Muslim saja. Dalam hal ini kekuatan setan dengan sedirinya juga keluar. Hadits memperingatkan, jika seseorang tidak mengerjakan shalat akan memungkinkan setan masuk ke dalam dirinya dan mengganggu pembacaan doanya.

Para pengganggu harus segera diusir, karena dia adalah anak buah setan. Selain hantu setan dalam bentuk manusia, setan juga terlihat seperti seekor hewan. Yang paling sering adalah dalam bentuk anjing yang berwarna hitam pekat. Untuk itu, apabila salah satu dari anjing-anjing ini mengganggu shalat seseorang, jelaslah ini merupakan tanda-tanda kehadiran setan. Anjing itu tidak perlu dimaafkan, tapi harus dibunuh.

Literatur hadits menunjukkan kehadiran Ash-Shaytan pada tingkat-tingkat keberadaan manusia yang paling duniawi. Dia mendekati orang-orang yang beriman melalui setiap aspek kehidupan sehari-hari. Jika seseorang Muslim tidak mengucapkan nama Allah ketika masuk ke dalam rumahnya, setan akan menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggalnya. Jika manusia tidak menyebutkan nama Allah terhadap makanannya sebelum makan, setan akan menjadi tamu makan malamnya yang abadi.

Makan kelihatannya merupakan saat yang paling rentan. Orang-orang Muslim harus menjaga diri jika tidak ingin secara tidak sengaja meniru kebiasaan makan dan minum Ash-Shaytan. Manusia, terutama harus berhati-hati untuk tidak makan, minum, mengambil atau memberi sesuatu dengan tangan kiri. Itu karena tangan ini adalah tangan yang biasa digunakan setan.

Jika dengan tidak sengaja makanan kita jatuh ke tanah, sebaiknya makanan itu tidak dibuang semuanya. Pungutlah dan buanglah hanya bagian yang kotor;. Sisanya sebaiknya tetap dimakan. Jika tidak demikian, engkau berarti dengan tidak disengaja akan memberi makan kepada setan.

Campur tangan setan tidak hanya terjadi selama makan. Dia juga mencoba menyesatkan manusia untuk mengkonsumsi apa saja yang telah dilarang berdasarkan hukum syari'at.

Ibnu Abi'Umar mengatakan kepada kami, bahwa Sufyan melaporkan dari Ayyub, dari Muhammad, dari Anas yang mengatakan,"Ketika Rasulullah SAW menangkap Khaybar, kami baru saja menangkap keledai sewaktu binatang itu keluar dari desa. Kami memasak beberapa darinya. Juru bicara Rasul mengatakan,'Tidakkah Allah dan rasul-Nya melarang ini bagimu? Karena sesungguhnya binatang ini adalah kotoran dari pekerjaan setan !'

Perintah untuk mencegah kekotoran banyak terdapat dalam hadits. Dan apabila terdapat kotoran, maka seseorang akan menemukan Ash-Shaytan. Apa saja yang bertentangan dengan pekerjaan yang baik sebenarnya adalah pekerjaan setan. Berjudi dan permainan-permainan lain yang membuang waktu adalah juga intervensi setan.

Seorang Muslim harus senantiasa memohon perlindungan dari Allah dan dalam hukum-Nya, jika dia ingin terhindar dari perangkap-perangkap yang telah dibuat setan untuknya setiap saat. (jss/bersambung)