Kurangi Ketergantungan, India Genjot Produksi Minyak Rapa 

Selasa, 09 Oktober 2018

INDIA - Negara India adalah pembeli terbanyak minyak untuk dimakan dengan impor 2/3 dari permintaan dalam negerinya. India mengimpor minyak sawit (Crude Palm Oil) dari Indonesia dan Malaysia dan juga minyak kedelai dari Argentina dan Brazil. Selain juga minyak bunga matahari dari Ukraina dan minyak kanola dari Kanada.

Untuk menekan ini, India coba menggenjot produksi minyak rapa moster yang pada 2018/19 diperkirakan bisa naik 17 persen atau 7 juta ton. Harganya yang tinggi juga diharapkan akan memicu petani memperluas area perkebunannya. 

"Panen minyak rapa moster bisa tumbuh 7 juta ton, naik dari 6 juta ton pada periode yang sama di tahun lalu," kata CEO Perusahaan Importir Minyak Nabati India, Emami Agrotech, Sudakhar Desai.

"Pemerintah mendukung petani membeli bibit dengan harga yang ditentukan, dengan menaikkan pajak impor minyak nabati," katanya saat bicara Globoil India Conference akhir bulan lalu.

Rapa Moster adalah tanaman biji minyak yang berkembang di musim dingin. Harganya melonjak lebih dari 10 kali dalam setahun bersamaan dengan India menaikkan pajak impor minyak nabati. Selama satu dekade ini sudah naik tertinggi sebagai suatu upaya mendukung petani lokal.

Emami Agrotech, yang melayani pembeli di India Timur berencana membangun dua kilang minyak di pesisir barat sebagai usaha menyuplai lebih kebutuhan negara. Desai mengatakan tujuan perusahaan adalah untuk menambah kapasitas kilang minyak dari 5.000 ton oer hari ke kapasitas 6.500 ton tahun depan.

Pada tahun 2017/18 perusahaan ini mengimpor sekitar 1,4 juta ton minyak nabati, diantaranya 1,1 juta adalah minyak sawit.

Untuk mengurangi ketergantungan impir minyak nabati dari negara jauh, India juga mengupayakan kerjasama dengan negara tetangga untuk impor minyak sawit dan minyak untuk masak lainnya. Ada Pakta Perdagangan Bebas Asia Selatan, Perjanjian Perdagangan Bebas Asia Selatan atau South Asian Free Trade Agreement (SAFTA). India, Srilanka dan Bangladesh diantara anggotanya.

Tahun depan, sekitar 100 ribu ton minyak untuk makanan akan datang di India dari negara SAFTA tersebut. Demikian dikutip brecoder.com dari Reuters. Bay