Tunggu Replanting, Petani Siak Produksi Gula Merah Dari Sawit

Senin, 08 Oktober 2018

Ini terobosan baru. Gula merah dihasilkan dari pohon kelapa sawit. Pohon kelapa sawit yang mendekati replanting disayat putiknya, ditampung airnya, dan kemudian dimasak. Ini yang akhirnya menjadi gula merah.

Provinsi Riau memang sejak lama sudah dikenal dengan perkebunan sawitnya. Tanaman ini melimpah. Tetapi belum terbersit untuk memproduksi gula merah dari putik tanaman ini.

Selama ini gula merah dihasilkan dari pohon nira, siwalan, dan juga pohon kelapa. Namun belum terpikir memanfaatkan pohon sawit untuk dijadikan gula merah.

Nah warga Kampung Seminai, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau selangkah berpikir lebih maju. Mereka memanfaatkan pohon sawit untuk memproduksi gula merah.

Menurut Wakil Bupati Siak, Alfedri kepada wartawan, satu hektar sawit yang menjadi gula merah jika diolah penghasilannya lumayan. "Selama satu bulan bisa lebih kurang penghasilan Rp 56 juta," katanya.

Menurut Alfedri, produksi gula itu bisa menjadi alternatif petani sawit yang akan melakukan replanting. Mereka tetap punya penghasilan dari sawit yang sudah kurang produktif itu.

Selama ini yang dilakukan warga Kampung Seminai memakai sistem pola 2 banding 1. Artinya, jika punya tiga hektar lahan untuk direplanting, maka yang satu hektar ditumbangkan, sedang yang dua hektar digunakan untuk bahan baku gula merah.

Dengan cara itu, maka sumber pendapatan petani tidak terhenti. Mereka tetap punya penghasilan sembari menunggu sawit yang diremajakan kembali berproduksi.

"Konsep petani Kampung Seminai ini bisa menjadi contoh bagi petani sawit yang ada di kampung-kampung lainnya. Jadi di waktu replanting berjalan tidak muncul kemiskinan baru. Kampung Seminai juga pernah terpilih menjadi desa teladan peringkat keenam dari 76 ribu desa di Indonesia pada tahun 2014 lalu," kata Alfedri.

Gula merah dari sawit ini telah menjadi produk unggulan bagi warga Kampung Seminai. Hanya saja saat ini petani tengah membutuhkan bantuan kredit pinjaman dari perbankan dengan suku bunga rendah. Dana itu untuk membeli bibit sawit baru.

Menurut Alfedri, pihaknya sudah menghubungi Bank Riau Kepri (BRK). Itu agar institusi keuangan ini melakukan kunjungan langsung dan melihat produksi gula merah dari sawit para petani Siak itu. jss