Perang Armagedon : Kiamat Versi Al-Kitab dan Al-Qur'an

Rabu, 03 Oktober 2018

Istilah Armageddon bukan lagi dimiliki secara khusus umat Kristiani. Memang, istilah ini ditemukan dalam Alkitab. Namun pengertiannya sebagai pertempuran antara baik-buruk telah meluas. Armageddon juga identik dengan kehancuran dunia dan segala isinya. Kiamat !

Kemunculannya memang bukan tiba-tiba. Tapi, diserukan lewat tengara-tengara. Beberapa kitab suci menyebutkan, antara lain : perang memuncak, kelaparan, bencana alam, kerusakan moral dan lain sebagainya. Benarkah Armageddon telah di depan mata ?

Secara literal, Armageddon berarti pertempuran. Menurut Alkitab pada pertempuran inilah Tuhan mengambil-alih pengaturan segala sesuatu yang ada di muka bumi dengan cara yang semestinya.

Sedangkan munculnya istilah Armageddon berasal dari bahasa Hebron Megiddo. Megiddo adalah sebuah kota di Israel yang kelak jadi titik pertempuran antara Yesus dengan kaum anti-Kristus dalam Armageddon. Alkitab mencantumkan kejadian ini.

" Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Dan, ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya. Mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.."

Menurut Alkitab, periode paling gelap dalam putaran hidup alam semesta adalah ketika dunia dikuasai oleh kaum anti-Kristus yang berakhir dengan turunnya Yesus ke bumi untuk mengumpulkan seluruh murid agar senantiasa bersama-Nya.

Sebagai reaksinya, alam mengalami goncangan berupa bencana, kerusakan, gempa bumi, jatuhnya meteor raksasa, banjir, tanah longsor, dan berbagai fenomena alam yang mengerikan.

Disebutkan, Yesus akan menyelamatkan siapa saja yang bersedia mengikuti ajaran-Nya. Sebaliknya, kaum anti-Kristus akan menghadapi siksaan berat. Kondisi mereka mengenaskan. Begitu tersiksanya, mereka ingin cepat-cepat mati, namun tak bisa mati.

Setelah pertempuran-pertempuran kecil yang telah terjadi sebelumnya, maka yang terjadi pada saat itu adalah Armageddon. Pertempuran pamungkas. Seusai itu tibalah milenium atau masa 1000 tahun kemenangan dan kebahagiaan.

Dalam pandangan Islam diyakini bahwa Nabi Isa AS akan turun ke bumi. Berdasarkan penafsiran arti kata 'mewafatkanmu' dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 55 tidak harus diterjemahkan secara tersurat. Mengingat, masih ada kaitannya dengan kata 'mengangkat', sehingga maknanya menjadi 'tidur dan diangkat' (disempurnakan).

Dapat dipahami, bahwa Nabi Isa AS diangkat ke langit dan benar-benar akan turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari kejahatan Dajal.

Kata kunci itu dalam Surat Ali Imran ayat 55, ada yang menafsirkan 'menidurkan atau menyelamatkan'. Dengan demikian, dapat disimpukan bahwa Nabi Isa AS dalam keadaan masih hidup (sedang tidur) ketika diangkat ke langit.

Kalau tugasnya turun kembali ke bumi untuk memerangi Dajal, siapa Dajal yang dimaksud? Ada yang berpendapat, Dajal itu sebagai gerakan kafirasisasi materialistik, aliran mistik setanisme, ramalan angka-angka dan aliran sesat lainnya. jss