Begini Lho Cara Mengenali Akik Mahal Atau Sekadar Hiasan

Rabu, 03 Oktober 2018

Musim batu akik sudah mereda. Namun begitu, tetap saja masih banyak yang memburu batu indah ini. Bagaimana mengenali batu akik yang baik? Ini sedikit panduan untuk itu.

Banyak orang memakai cincin yang dikenal dengan akik. Beraneka-ragam tujuan mereka memakai benda ini. Ada yang sekadar senang dengan warna yang mengkilap. Ada yang karena percaya bernilai mistik, juga tidak sedikit yang karena tahu manfaatnya.

Batu ini sebenarnya hanya ‘punya’ sepuluh tingkatan untuk bisa disebut akik yang bagus. Friedrich Mohs di akhir abad 18 (1772-1839) menemukan sistem membagi nilai kekerasan berbagai barang tambang itu dengan jalan amat sederhana dan praktis. Dengan begitu, penggemar batu bisa menentukan sendiri nilai keras batu tiap-tiap jenis batu mulia. Dan itu, ada 10 tingkatan untuk menilai keras batu.

Menurut Mohs, intan menempati tingkatan tertinggi dengan nilai kekerasan 10. Di bawah intan ada mirah, safir (Korund/Corundum), kemudian topas, kwarsa, kinyang, kulansing, kaca jendela, florit, kalsit, karang batu dan terakhir atau tingkatan terendah adalah lemak dian (talk).

Semua batu yang berukuran nilai keras tujuh setengah ke atas berdasarkan pembagian Mohs, maka batu itu dinamakan batu mulia atau stenen. Sementara batu yang nilai keras enam setengah sampai tujuh setengah digolongkan batu mulia tanggung, dan di bawah itu dinamakan batu perhiasan.

Batu mulia juga memiliki tenaga magnit dan menimbulkan beraneka ragam perasaan. Kebanyakan batu mulia rasanya dingin dalam iklim yang merata, agak hangat dibandingkan batu mulia palsu. Juga ada batu mulia yang menyedot dan menghisap hawa panas.

Untuk membedakan batu mulia asli dan palsu, orang dapat meniup batu mulia asli itu. Apabila batu mulia asli, maka hawa panas atau uap yang membuat kusam pada batu mulia asli itu akan segera lenyap. Tapi tidak begitu dengan yang tiruan. Uap panas itu melekat pada batu mulia tiruan. Bagaimana dengan batu bergambar?

Semua batu bergambar itu asli alam. Tapi karena banyak penggemarnya dan laku, maka akhir-akhir ini banyak orang membuat yang palsu (tiruan). Batuan ini terbuat dari batu akik yang berpori-pori dan mengapur serta kualitasnya kurang keras. Untuk gambarnya, biasanya dilakukan dengan bahan kimia.

Batu seperti ini jika disimpan dua atau tiga hari pelan-pelan bahan kimia itu masuk ke dalam batu yang kurang keras. Setelah dibersihkan terlihat gambar atau tulisannya. Gambar dan tulisan apa saja bisa dibuat dengan mudah. Karena itu, penggemar batu akik dan permata perlu waspada jika membeli batu akik bergambar.

Batu permata atau batu mulia tidak hanya digunakan sebagai perhiasan badan. Ada yang menjadikannya sebagai barang pusaka atau barang berharga. Sebelum digunakan, batu-batuan mulia itu harus digosok, dihaluskan, dilicinkan, dan dikilaukan. Ini agar keindahannya tampak cemerlang.

Batu akik juga bisa dijadikan pusaka. Itu karena batu ini memiliki energi. Banyak macam energi yang ada di batu. Fungsinya sebagai penambah energi pemakainya, kadang untuk obat, untuk pelet dan kegunaan lainnya. jss