Teresa Kok : Larangan Eropa Terhadap Minyak Sawit Melukai Rakyat Miskin

Rabu, 03 Oktober 2018

KUALA LUMPUR- Malaysia menyambut baik investasi yang dilakukan Swiss dalam kegiatan hilir industri kelapa sawit. Itu adalah langkah terpuji demi kebaikan umat manusia dan planet bumi.

Menurut Menteri Industri Primer Teresa Kok, hal itu tidak dapat dicapai jika Swiss mengecualikan minyak sawit dari pola konsumsi nasional mereka sendiri, melalui sanksi Parlemen Eropa.

“Kami meminta dukungan Swiss untuk berbicara menentang upaya negara-negara anggota 28 Uni Eropa (UE) saat ini untuk menghentikan penggunaan minyak sawit berkelanjutan sebagai sumber biofuel,” kata Kok.

“Sebab biofuel itu telah terlepas dari sumbernya, ketika diproduksi secara lestari. Ini akan lebih melindungi lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil,” katanya saat Dialog Roundtable Palm Oil Malaysia di Berne, Swiss, kemarin.

Kok juga berharap, bahwa Swiss akan menerapkan teknologi canggihnya dalam kemitraan dengan para pemain industri kelapa sawit Malaysia. Itu agar tujuan keberlanjutan yang disyaratkan Perserikatan Bangsa-Bangsa berjalan dengan lebih baik melalui kemitraan kolaboratif aktif.

“Ketelitian Swiss dan teknologi rekayasa yang legendaris dikenal dengan baik. Jika secara kolektif diterapkan pada banyak tantangan yang kita hadapi dalam industri minyak sawit, maka kita dapat berada dalam kemitraan unik yang menguntungkan komunitas global, ”tambahnya.

Malaysia melakukan komitmen baru untuk keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. “Dan saya dengan rendah hati meminta Swiss serta negara-negara Eropa lainnya mendukung upaya yang dilakukan oleh negara-negara penghasil kelapa sawit seperti Malaysia pada praktik pertanian yang baik dan upaya keberlanjutan. ”

Menurut Kok, kelapa sawit menyumbang US $ 19,2 miliar dari pendapatan ekspor atau sekitar 4,8 persen dari produk domestik bruto Malaysia.

“Minyak kelapa sawit adalah sumber pendapatan penting bagi segudang petani kecil di daerah pedalaman Malaysia,” kata Kok.

"Untuk itu, setiap usulan larangan impor minyak sawit oleh UE tidak hanya akan merugikan ekonomi Malaysia, tetapi juga akan semakin melukai pendapatan rakyat miskin dan tertindas di negara saya," katanya. nst/jss