Awas Membahayakan, Masuk Kawah Candradimuka di Puncak Gunung Merbabu

Sabtu, 08 September 2018

Ada banyak tempat membayakan di sekitar puncak Gunung Merbabu. Namun masyarakat setempat meyakini, tiap tempat yang disebutnya angker itu punya kelebihan. Mereka percaya bisa memberikan berkah bagi yang mengunjunginya. Tapi ingat, kalau mendapat restu dari penguasa Merbabu, justru malapetaka yang akan didapat.

Tempat-tempat seperti Kawah Candradimuka dipercaya sebagai area bersuci paling banyak dikunjungi. Juga Kawah Kendang tempat para dalang berburu keberuntungan, serta misteri Kenteng Songo yang yang muncul sewaktu-waktu.

Yang paling berbahaya adalah jalur maut Ondo Rantai. Selain Gua Batu Raja yang diyakini sebagai tempat bertapa Raja Mataram pertama, juga Kawah Samber Nyawa. Itu adalah area-area yang paling ditakuti penduduk setempat. Itu karena banyak orang hilang di sekitar Gunung Merbabu.

Kawah Candradimuka

Dalam cerita pewayangan, Kawah Candradimuka adalah kawah yang digunakan untuk melebur dosa-dosa. Mensucikan diri agar bersih dari segala sifat buruk, dan dipercaya pula sebagai tempat penggemblengan diri.

Kawah Candradimuka di Gunung Merbabu dipercaya seperti itu. Masyarakat sekitar meyakini, Kawah Candradimuka sebagai tempat mensucikan diri. Orang yang datang ke tempat itu untuk melakukan semadi, mengambil airnya yang bersih dan dingin itu untuk membersihkan muka. Dengan cara seperti itu, mereka percaya telah terbebas dari segala dosa.

Air yang terdapat di Kawah Candradimuka warnanya bening dan bersih. Dinginnya mencapai 10 derajat Celsius. Pada musim dingin atau kemarau air itu sedikit mengeras (membeku), tapi belum membeku sempurna.

Menurut Paijem, juru kunci, banyak orang sukses setelah datang ke Kawah Candradimuka. Tidak terkecuali para gubernur di Jawa Tengah. Tidak hanya gubernur mas, para petinggi dan Jenderal di Jakarta ketika Pak Harto jadi presiden pernah datang ke sini. Mereka bersuci di kawah candradimuka ini,’’ kata Paijem sambil menunjuk lokasi kawah.

Kawah Samber Nyawa

Kawah Samber Nyawa oleh masyarakat Jawa, terutama mereka yang biasa naik ke puncak Merbabu merupaakan kawah pantangan. Sebab mereka percaya setiap mahluk halus yang melintas di atasnya pasti mati. Binatang apapun termasuk manusia.

Ketika berusaha mendekat, Paijem mewanti-wanti agar tidak terlalu dekat. Memang dari kejauhan nampak tak begitu jelas karena terhalang tebalnya kabut. Tapi ketika didekati, maka nampak tulang belulang berserakan. Kamera tak bisa digunakan karena lensanya mengembun. Menurut Paijem Kawah Samber Nyawa itu tidak bisa diambil gambarnya. ‘’Hanya bisa lihat tapi tak bisa dipotret. Sama seperti Gua Karang Bolong di Kebumen,’’ kata Paijem.

Adakah hubungannya dengan Makam Samber Nyawa yang terdapat di Surakarta? ‘’Tidak ada mas. Ini hanya sebuah nama yang karena sering makan korban, maka disebut Kawah Samber Nyawa,’’ jelasnya. har/jss