Summer Course Internasional IPB Kunjungi Apkasindo Riau

Rabu, 29 Agustus 2018

PEKANBARU-Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kegiatan Summer Course yang sudah dimulai sejak 23 Agustus lalu dan akan berakhir pada 30 Agustus dengan mengambil lokasi Kampus IPB Bogor dan Propinsi Riau (Asian Agri dan Apkasindo).

Kegiatan ini bekerja sama dengan Direktorat Program Internasional IPB dan merupakan tahun kedua dilaksanakan setelah pertama kali diadakan tahun 2017.

Sebanyak lima belas peserta dari kalangan mahasiswa hadir dalam kegiatan Summer Course yang bertempat di Ruang Rapat APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Riau. Peserta berasal dari lima negara diantaranya Jepang (1 orang), Belanda (1 orang), Filipina (2 orang), Malaysia (2 orang), Tanzania (2 orang) dan Indonesia (7 orang).

Chairani Putri Pratiwi, BIAFS, M.Si, selaku koordinator program menuturkan, bahwa Indonesia sebagai negara penghasil komoditi kelapa sawit terbesar di dunia mendorong Departemen Agribisnis untuk mengadakan program Summer Course mengenai komoditi kelapa sawit.

Program Summer Course ini disponsori oleh Asian Agri, salah satu perusahaan produsen minyak kelapa sawit terbesar di Asia. “Tahun ini, kita dapat dukungan penuh dari Asian Agri untuk menyelenggarakan program Summer Course," ujarnya.

Program ini mengangkat tema “Inclusive and Sustainable Agribusiness: Oil Palm 2018”. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjelaskan kondisi industri kelapa sawit di Indonesia khususnya mengenai aspek sustainablility ke Mahasiswa Internasional dengan harapan mereka dapat memahami perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kegiatan Summer Course yang sudah dimulai pada 23 Agustus lalu dan saat ini berkunjung ke APKASINDO Riau untuk mendengar dan menambah wawasan peserta Summer Course tentang Smallholder’s (Petani Sawit).

”Dan kami memilih Apkasindo Riau karena dari hasil penelusuran kami Apkasindo Riau sangat tinggi intensitas kegiatannya dalam memberdayakan dan memperjuangkan Petani Kelapa Sawit di Riau. Jadi sangat penting berdiskusi tentang Petani kelapa sawit khususnya di Riau,” katanya.

Pada pertemuan yang dilangsungkan Rabu (29/08/18) di Ruang Rapat DPW Apkasindo Riau ini tampak hadir jajaran kepengurusan Apkasindo Riau hadir Ir. Gulat ME Manurung, MP selaku Ketua DPW Apkasindo Riau, Sismeidinata, SE (Wakil Ketua) dan Karen Rusli Ketua Bidang Keanggotaan.

Pada pemaparan Apkasindo, Gulat menjelaskan Profil Apkasindo, yang sudah berdiri di 24 Proinsi di Indonesia dan di Riau sudah hadir di 11 DPD Kabupaten/Kota dan 108 DPU tingkat Kecamatan dengan beranggotakan 518 ribu KK Petani Kelapa Sawit Swadaya.

Pada pertemuan tersebut tampak diskusi sangat intens, khususnya keingintahuan dari Mahasiswa International tentang keberadaan Petani Sawit yang menurut Mahasiswa yang berasal dari Phillipina sangat dominan di Indonesia serta keingintahuan sistem Tata Niaga TBS Petani Swadaya yang justru Petani Sawit sama sekali tidak memiliki Pabrik sendiri.

Untuk menjawab intensnya pertanyaan peserta Summer Course ini, Gulat ME Manurung dalam pemaparannya menjelaskan Visi dan Misi Apkasindo, yaitu ada tiga poin utama, antara lain (1). Penguatan Kelembagaan dan Organisasi; (2). Fungsi Pendampingan Agronomis, Agribisnis dan SDM, dan yang ke (3) Fungsi Pendampingan Regulasi dan Advokasi.

Dari tiga Fungsi ini yang terasa berat saat ini adalah fungsi ketiga yaitu Pendampingan Regulasi dan Advokasi, karena saat ini banyak sekali regulasi (peraturan) yang dikeluarkan pemerintah susah dimengerti oleh Petani dan cenderung susah diikutin oleh Petani, khususnya konsep Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Keterlanjuran Berkebun Sawit dalam kawasan hutan.

Kalau untuk Fungsi Nomor 1 dan 2 tidak begitu sulit karena Petani Sawit sudah melewati fase-fase tersebut dengan baik, dan bidang Tata Niaga TBS Petani Sawit selain telah mejalin kerjasama dengan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) juga dalam waktu dekat akan segera membangun PKS milik Petani Apkasindo dengan Pioner Proinsi Riau dan Kalimantan Tengah dengan Nama Holding Apkasindo dan hal ini sangat didukung oleh Kemenko Perekonomian, Kemenko Kemaritiman, BPDP-KS, dan UNDP serta CDB Tiongkok.

Khusus untuk pendampingan Regulasi dan Advokasi ini, Apkasindo telah menjalin kerjasama dengan berbagai NGO-NGO yang relevan di bidangnya masing-masing sesuai kespesifikannya dan dalam jangka waktu dekat akan diadakan Seminar Nasional bersama NGO dan Koalisi Rakyat Riau (KRR) untuk membicarakan Regulasi sektor Kehutanan dan Perkebunan dalam kaitannya terhadap Keberlangsungan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat, ujar Gulat.

Dr. Ir. Amzul Rifin sebagai Dosen IPB yang ikut mendampingi rombongan Summer Course ini menyampaikan terimakasih karena Apkasindo Riau berkenan menerima dan memfasilitasi Pertemuan Diskusi ini, karena melihat Peran Apkasindo dalam memberdayakan Petani Sawit sangat besar khususnya dalam mendukung Usahatani Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Dan ke depan Program Summer Course ini akan selalu berkomunikasi dengan Jajaran Apkasindo untuk mempercepat Proses Pemahaman Negara Asing tentang Kelapa Sawit melalui Mahasiswa Internasional Peserta Summer Course, bahwa Petani kelapa sawit secara perlahan dan pasti sudah mengadopsi konsep berkelanjutan ‘inclusive and sustainable agribussines oil palm’.

H. Anizar Simajuntak Ketua Umum DPP Apkasindo, melalui sambungan telepon mengapresiasi Pertemuan ini dengan melibatkan Petani Kelapa Sawit melalui Organisasi Apkasindo karena memang sesungguhnya rohnya Industri Kelapa Sawit itu ada di Petani Sawit. Jika Keberlangsungan Petani Sawit terganggu maka secara keseluruhan Industri Kelapa Sawit akan ikut terganggu.

“Untuk itu mari kita kawal Petani Sawit supaya benar-benar dapat secara perlahan memahami konsep keberlanjutan usahatani kelapa sawit. Ini bukan hanya untuk kebaikan buat Petani Sawit saja, tapi untuk kebaikan ekonomi Indonesia ke depan, karena faktanya penghasil devisa negara terbesar saat ini adalah dari sektor ekspor CPO dimana 42% CPO tersebut berasal dari Kebun Petani Sawit Rakyat,” tutupnya.