Sulap Kotoran Jadi Pupuk Organik

Selasa, 28 Agustus 2018

Bermula karena sulit mendapatkan pupuk berkualitas dengan harga murah membuat pria asal Wonosobo bernama Mufid (63) 

ini terinspirasi membuat pupuk organik untuk kebunnya. 

Petani asal Desa bukit Meranti kecamatan Siberida, Kabupaten Inhu, Riau ini sukses menciptakan dan menjual pupuk organik tabur dengan omzetnya 
ratusan juta rupiah tiap bulan hanya dari  kotoran. 

Bisnis tersebut berawal dari kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di saat memasuki musim tanam. dia memeras otak. Melihat kotoran ayam  bahkan pernah kotoran manusia yang ada  membuat dia terinspirasi membuat pupuk organik.

Tidak hanya itu, berbekal alat gilingan kopi, Mufid mulai mengolah sendiri kotoran tersebut menjadi pupuk organik. Alhasil pada tahun 2009, owner CV 
Sarana Tani Utama (STU) ini jadi  pembicaraan, tak sedikit dari beberapa petani sekitarnya mulai memesan pupuk organik tabur kepadanya.

Pasalnya pupuknya tersebut banyak memiliki 
keunggulan. “Mungkin karena mereka melihat hasil 
tanaman di kebun saya yang subur dengan menggunakan pupuk organik ini membuat mereka ingin memilikinya juga. Begitu juga soal harga, biasanya para petani ingin mendapatkan pupuk yang kualitas bagus namun harganya terjang-
kau, "jelas bapak dua anak ini kepada  Majalah sawitplus baru baru baru ini.

Kata Mufid, ada beberapa hal yang membuat para petani di desa Meranti tertarik dengan pupuk organik tabur olahannya diantaranya, memiliki unsur hara makro 7 mikro yang lengkap juga mikroba dan hormon, menggemburkan tanah dan menyuburkan tanaman, menambah bobot. 

buah dan hasil panen, memperpanjang usia atau masa panen serta mengurani busuk buat walaupun terlambat angkut, mengurangi masa trek buah, memperbaiki struktur tanah walaupun sudah sangat kritis sekalipun, sudah dilakukan permen-
tasi hingga tidak mengandung bibit photogen atau jamur, produk dalam negeri baik mutu maupun harga serta mengandung 7 macam mikroba yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

Dari beberapa keunggulan tersebut kata Mufid, pupuknya suka dipesan dari beberapa KUD yang tidak hanya berasal dari Riau tapi juga sudah merambah ke beberapa daerah lain seperti di 
provinsi Sumatera Barat. Beberapa KUD di Darmaseraya juga sudah memesan pupuk organik tabur yang dimilikinya. 

"Kita bisa memproduksi berapa saja permintaan dari para petani, karena pupuk organi milik kita tidak hanya untuk tanaman sawit semata, tetapi juga bisa juga untuk tanaman lain seperti 
aneka sayuran, buahan dan beberapa 
pohon lainnya," jelas Mufid.

Soal bahan baku, kata Mufid sama sekali tidak sulit, karena begitu banyak kotoran yang tidak dimanfaatkan sehingga banyak yang dibiarkan begitu saja,"Kalau bahan  baku saya sudah memiliki pemasok sendiri diantaranya kotoran ayam yang 
didatangkan langsung dari Payakumbuh. Pokoknya untuk bahan baku tidak perlu takut karena kita siap memproduksi berapa saja, apalagi saat ini pabrik pupuk milik saya sudah dilengkapi alat produksi yang sudah sesuai standarnya," tutur kakek empat cucu ini bersemangat.

Pria yang pernah meraih penghargaan dari Presiden Suharto ini juga mengaku, saat ini pupuk organik 
tabur juga ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang tinggi serupa dengan pupuk pupuk standar nasional lainnya. 

“ Kalau bicara kualitas, pupuk organik tabor olahan saya bisa diuji dengan pupuk pupuk sekelasnya, karena tak heran banyak petani petani yang dating langsung memesan produk kami,”tuturnya. Lin

??