China dan Malaysia Sepakati MoU Sawit dan Karet

Selasa, 21 Agustus 2018

PEKANBARU-Malaysia dan China sepakat menandatangani dua nota kesepahaman (MoU). Satu tentang penggunaan penelitian dan pengembangan kolaboratif biofuel berbasis sawit, dan satunya lagi adalah penelitian karet.

Penandatanganan itu disaksikan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Tiongkok. Dan bersama Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menyaksikan penandatanganan MoU itu di Beijing.

Menurut pernyataan Kementerian Industri Primer, kesepakatan mengenai penelitian dan pengembangan kolaboratif penggunaan biofuel berbasis kelapa sawit akan mencakup penelitian teknis tentang kesesuaian dan efek biodiesel sawit pada kendaraan, industri serta lingkungan.

“Biofuel berbasis sawit menawarkan potensi besar sebagai sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini sangat sesuai dengan Kebijakan Energi Hijau China, yang menargetkan penggunaan 15% bahan bakar non-fosil pada tahun 2020,” kata pernyataan itu.

"Di bawah Rencana Pengembangan Energi Terbarukan Jangka Menengah dan Jangka Panjang yang dirilis pada bulan Agustus 2007, China bertujuan mencapai target produksi dua juta ton biofuel pada tahun 2020," tambahnya.

MoU biofuel berbasis sawit ditandatangani oleh Direktur Jenderal Dewan Minyak Malaysia, Datuk Dr Ahmad Kushairi Din dan Wakil Presiden Universitas Tsinghua, Prof Yang Bin.

"Perjanjian ini diharapkan lebih memperkuat perdagangan dan meningkatkan kolaborasi penelitian di bidang biofuel berbasis kelapa," ungkapnya. ts/jss