Hutan Itu Hompongon Halom

Jumat, 17 Agustus 2018

Hutan itu nafas. Hompongon. Begitu Orang Rimba menyebut ladang mereka yang berada di sisi paling luar Taman Nasional Bukit 12. Kawasan paling luar ini merupakan tempat strategis dan sangat rawan, karena menjadi incaran orang-orang desa untuk masuk ke dalam kawasan taman. Agar orang desa tidak masuk ke dalam taman, baik untuk membuka ladang maupun mengambil kayu, Orang Rimba membuat Hompongon.

Hompongon memang berfungsi membatasi laju tekanan dari luar. Berdasarkan sistem perladangan yang berlaku di Jambi, arah pembukaan ladang tidak boleh melewati ladang milik orang lain. Dengan kata lain, Hompongon ini akan menjadi batas simbolik antara wilayah Orang Rimba dengan orang desa.

Hompongon sekaligus menjadi zona kawasan hidup Orang Rimba. Pembuatannya dibuat secara bertahap, sesuai dengan kebiasaan mereka berladang. Selain untuk pengamanan, Hompongon sekaligus berfungsi mempersiapkan sumber penghidupan anak cucu Orang Rimba kelak di dalam taman.

Selain menanam ubi, mereka juga menanam karet dalam Hompongon. Dengan cara ini, secara perlahan Orang Rimba akan pindah dari zona inti taman ke zona pemanfaatan yang berada pada sisi luar.

Dari sistem Hompongon ini pula, kelompok Tumenggung Tarip, Orang Rimba yang tinggal di sisi selatan taman nasional memperoleh penghargaan berupa Kehati Award 2000. Sebab, menurut penilaian Yayasan Kehati selaku panitia pemberian penghargaan, Hompongon sekaligus berfungsi menyelamatkan keragaman hayati dan plasma nutfah, yang berada dalam taman. (Dian Yuniarni/bersambung)