103 Hotspot Terpantau di Riau, Ini Tanggapan Dewan

Rabu, 15 Agustus 2018

PEKANBARU - Jumlah titik panas di Riau mulai meningkat menjadi 103 titik. Jumlah hotspot yang semakin meningkat ini, ditanggapi dengan tegas oleh anggota dewan Provinsi Riau.

Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/8/2018), Muhammad Adil dari Komisi V DPRD Riau mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden RI, seharusnya dengan semakin banyaknya titik panas ini, maka pejabat yang berwenang harus dipecat. 

"Beliaukan sudah berpesan, pejabat-pejabat yang berwenang bila tidak sanggup mengendalikan titik panas ini, ya harus dipecat," tegasnya.

Lanjutnya lagi, persoalan Karhutla ini sudah persoalan rutin yang dihadapi Riau setiap tahunnya. Tambahnya lagi, pemerintahan di Riau ini sangat susah untuk menerima masukan.

 "Harusnya gubernur lebih tegas, bila memang rasanya tidak mampu mengendalikan hotspot hanya dengan 5 helikopter, ya tinggal minta tambahan bantuan helikopter. Masa dari tahun ke tahun kita harus menghirup asap yang tidak sehat" sesalnya.

Apalagi, sambungnya lagi, dengan perhelatan Asian Games yang sebentar lagi akan digelar, harusnya pengawasan terhadap Karhutla semakin ditingkatkan.

"Presiden pasti tidak hanya asal ngomong saja untuk tegas menindak pejabat bila terjadi Karthutla. Buktinya sekarang Kapolda Riau juga sudah diganti," tuturnya.

Dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang hampir setiap tahun di Riau, ungkapnya lagi, menunjukan pengawasan terhadap Karhutla masih rendah. 

Harusnya, kalau memang pengawasan dilakukan dengan baik, Karhutla tidak akan terjadi lagi. Bila dilakukan patroli setiap hari, sambungnya, jika ada hotspot, bisa langsung teratasi. ezy