Harga Minyak Kedelai Anjlok, Minyak Sawit Ikut Tertekan

Selasa, 14 Agustus 2018

KUALA LUMPUR-Harga minyak sawit Malaysia mengalami penurunan. Tren negatif ini mengikuti pelemahan soyoil yang juga anjlok di Chicago Board of Trade.

Dalam perdagangan kemarin, Senin (13 Agustus 2018), patokan minyak sawit kontrak untuk pengiriman bulan Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,8%, RM2.225 (US $ 544,01) per ton pada siang hari.

Ini merupakan penurunan beruntun, karena sebelumnya sudah turun 1,6% menjadi RM2.206, level terendah sejak 7 Agustus. Sedang volume yang diperdagangkan mencapai 12.810 lot per 25 ton masing-masing pada istirahat tengah hari.

Penurunan minyak sawit ini merupakan dampak dari penurunan tajam soyoil pada hari Jumat. Minyak kedelai dan kedelai di US Chicago Board of Trade jatuh. Pasar soyoil ini menurun tajam karena kekhawatiran terhadap perang dagang China-AS.

Stok kedelai AS meningkat. Departemen Pertanian AS merilis, produksi kedelai dan jagung sedang panen raya. Cuaca yang mendukung menaikkan jumlah produksi di atas rata-rata.

"Dengan kondisi global seperti itu, maka ekspor Agustus juga tidak akan baik, karena pembeli akan menunggu pajak ekspor minyak sawit mentah 0% untuk dimulai pada September," kata seorang analis.

Menurut laporan MPOB, persediaan akhir Juli di Malaysia naik 1,3% menjadi 2,21 juta ton. Sedang ekspor tumbuh 6,8% dari Juni menjadi 1,21 juta ton.

Untuk produksi, pada bulan Juli naik 12,8% dari bulan sebelumnya menjadi 1,5 juta ton. Diprediksi produksi akan terus naik sejalan dengan tren musiman yang puncaknya di kuartal terakhir tahun ini.

Untuk kontrak minyak kedelai Chicago Desember, turun 1,6% pada hari Jumat dan turun lagi 0,4% pada hari Senin.

Sedang untuk kontrak minyak kedelai Januari di China Commodity Exchange turun 1%, dan untuk kontrak minyak sawit Dalian Januari juga turun 0,9%. ts/jss