Malaysia Tiru Indonesia Tingkatkan Penggunaan Biodiesel

Jumat, 03 Agustus 2018

KUALA LUMPUR-Malaysia tiru Indonesia, tingkatkan penggunaan biodiesel untuk mengerakkan roda industrinya, termasuk otomotif. Itu dikatakan Menteri Teresa Kok.

Untuk merealisasi program itu, Kementerian Industri Primer saat ini sedang melakukan dialog dengan industri termasuk sektor otomotif dan perusahaan-perusahaan berbasis minyak.

“Kita harus mendapatkan persetujuan dari semua pihak. Tetapi saya berharap Malaysia akan bergerak maju ke arah itu seperti yang telah dilakukan Indonesia,” katanya pada wartawan saat memberikan penghargaan layanan terbaik kepada karyawan Dewan Industri Perkayuan Malaysia, Jumat (3 Agustus 2018).

Harga CPO akhir-akhir ini harganya merosot. Minyak ini diperdagangkan pada RM2.200 per ton. CPO merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam produksi palm methyl ester atau biodiesel.

Langkah Malaysia ini agak terlambat. Indonesia telah mengumumkan untuk menggunakan bahan bakar biodiesel campuran wajib bagi kendaraan dan mesin berat mulai 1 September. Ini merupakan langkah untuk menyelamatkan miliaran dolar AS untuk impor solar.

Sedang Malaysia, hingga akhir Juni 2018, persediaan minyak sawit mencapai 2,19 juta ton, naik tajam 43% dari tahun lalu.

Menurut Kok, minyak sawit akan menjadi salah satu topik yang akan disoroti selama kunjungan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad ke China akhir bulan ini.

Delegasi itu menyertakan pejabat dari Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional, Kementerian Luar Negeri serta Industri Pertanian dan Agro.

“Kami akan pergi ke Tiongkok dengan misi untuk meningkatkan ekspor minyak sawit kami. Saat ini, kementerian saya sedang bekerja untuk membangun sebuah Memorandum of Understanding dengan perusahaan-perusahaan China yang diharap mampu mengikat beberapa perjanjian selama kunjungan ini, ”katanya.

Menurut Kok, bahwa sektor komoditas menghasilkan RM140 miliar di tahun 2017. Ini yang mengangkat industri ini sebagai penghasil pendapatan terbesar kedua bagi negara.

Sedang untuk industri kayu, kontribusinya di tahun lalu naik 4,8% menjadi RM23,2 miliar. EM/jss