Jika sedang berada di Kota Jogyakarta, dan di pantai Parang Tritis, sempatkan untuk ke Gua Langse. Gua ini indah sekaligus mistis. Gua Langse dikeramatkan oleh sebagian masyarakat Jawa.
Gua ini terletak di Parang Endog, satu bentang dengan pantai Parang Tritis. Di area ini konon Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram, dan Ratu Kidul berkencan.
Nama Gua Langse berasal dari singkatan tilase (bekas atau jejak). Gua ini berada di gigir pantai, yang jika air sedang pasang tenggelam oleh air laut. Untuk mendatangi tempat ini biasanya masuk melalui Alas Gupit (Hutan Gupit). Merambat batu cadas yang disebut Watu Gupit, dan harus merayapi tebing curam untuk sampai di bawah.
Tebing yang tingginya mencapai ratusan meter itu amat berbahaya. Siapa saja yang hendak turun hanya mengandalkan ranting kayu dan cerukan batu untuk berpegangan. Watu Gedek dan Bokong Semar amat dikenal untuk rute ini. Itu adalah batuan menyerupai dinding bambu (gedek), serta batu menjorok yang harus dirangkul (bokong Semar).
Setelah melewati jalur yang berat itu, maka Gua Semar mulai menyapa. Gua ini tepat menghadap laut lepas. Sebenarnya gua ini tidak layak disebut gua. Itu karena luas gua ini hanya muat satu orang.
Penyair Soewarno Pragolapati meninggal disini. Dia bertapa, dan yakin jika meninggal, kelak bisa balik ke dunia lagi. Ternyata hingga hari ini, sang penyair itu tidak balik lagi.
Habis Gua Semar, maka gua yang paling besar sudah ada di depan mata. Itulah Gua Langse. Banyak cerukan disini. Ada sungai bawah tanah yang airnya amat dingin. Juga gua-gua yang dipenuhi kelelawar. Di gua ini ada sumber air tawar yang memungkinkan para pertapa tidak kehausan.
Di atas gua ini ada Gua Jodoh yang masih menjadi tempat favorit dikunjungi. Juga Gua Derajat yang berisi padepokan para pejabat yang percaya tentang dunia spiritual. Semua gua itu menyatu dalam satu area di kawasan ini.
Yang paling banyak dikunjungi adalah Gua Langse. Gua ini dipercaya sebagai tempat pertemuan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram (1587-1601) dengan Ratu Kidul. Itu banyak disebut dalam Babad Tanah Jawi, dan menjadi catatan khusus dalam buku Mataram (de Han & de Graff).
Dalam Serat Nitik, Panembahan Senopati itu berkencan dengan Ratu Kidul di gua ini. Dari gua masuk ke alam laut untuk sambang istana Ratu Kidul. Fungsi gua ini mirip Cepuri yang ada di Parang Kusuma, yang terletak segaris dengan Parang Tritis dan Parang Endog.
Sedang Raden Mas Said, Sunan Kalijogo datang dan berlama-lama di Gua Langse untuk bertapa. Melakukan uzlah (menyendiri), dan mendekatkan diri pada Gusti Allah. Jejak itu yang membuat tempat ini masih ramai dikunjungi, terutama oleh orang-orang yang meyakini mitos itu sebagai kebenaran.
Tertarik? Datanglah, dan nikmati keindahannya, selain mitos dan sejarahnya. jss