Misteri Anak Gendruwo (8) : Gimo Dipindah, Wakijem Dibangkitkan Birahinya

Ahad, 01 Juli 2018

Makhluk itu hampir semalaman berdiri mematung di pintu kamar Wakijem. Ia betah berlama-lama. Dia tetap tak mau bertindak gegabah, meluapkan hawa nafsunya.

Tatkala subuh menjelang, dan Wakijem bangun untuk melakukan aktifitas rutin, baru makhluk itu beranjak pergi. Ia dengan ringan berlari ke belakang rumah. Tubuhnya menempel di pohon jati yang ada di dekat kamar mandi, dan setelah itu kembali berdiri mematung, menikmati tubuh mulus Wakijem yang sedang membuang hajat besar.

Namun ketika Wakijem ke kamar kecil untuk cebok, makhluk itu dengan ringan kembali berjalan menuju kamar. Ia bersedekap, dan memejamkan mata. Saat itu terjadi perubahan mendadak.

Gimo, suami Wakijem yang semula bergerak-gerak hendak bangun, tiba-tiba kembali terlelap. Ia mendengkur dengan kencang. Begitu juga dengan Wakijah, ibu Wakijem yang tidur di kamar sebelah.

Tidur seperti itu bukan kebiasaan Gimo. Biasanya, laki-laki pekerja keras ini sudah mulai terbangun ketika kokok ayam mulai bersahutan. Kalaulah pagi ini ia tidur sampai tak ingat apa-apa, itu karena kekuatan mistis makhluk halus itu. Ia menyalurkan tenaga gaibnya, menebar ilmu sirep pada seluruh penghuni desa.

Setelah itu makhluk gaib ini melihat Gimo. Ia mendekat. Tangannya yang kokoh disorongkan ke tubuh Gimo. Dengan enteng makhluk itu mengangkat tubuh Gimo. Ia membopong laki-laki itu, membawanya keluar rumah, berlari kencang seperti angin, dan setelah itu tubuh Gimo ditidurkan di gubuk sawah.

Habis dari kamar mandi, Wakijem kembali ke kamar. Ia juga sama dengan Gimo. Efek ilmu sirep membuatnya kembali mengantuk. Mulutnya menguap berulangkali. Dan tubuhnya lemas seperti tak bertenaga.

Namun ketika tubuhnya baru saja dibaringkan di ranjang bambu, makhluk halus yang sudah berubah wajah menjadi Gimo itu mulai melakukan aksi. Ia merangkul Wakijem. Mulutnya menciumi leher wanita ini. Tangannya menyelusup ke dalam kutang Wakijem, dan melakukan remasan-remasan mesra.

Antara sadar dan tidak, Wakijem menikmati remasan itu. Makhluk ini terus melakukan rangsangan. Tangannya kini beralih ke bawah. Bagian intim wanita itu mulai diciumi dan diisap. Kumis makhluk itu digesek-gesekkan di daerah itu. Sesekali tangannya menyelusup ke dalam daerah terlarang Wakijem. Dan dia bermain-main disitu. (Djoko Suud Sukahar/bersambung)