Analisis Dorab Mistry : Masih Dua Bulan Lagi Harga Minyak Sawit Bangkit

Jumat, 29 Juni 2018

Harga minyak sawit terus mengalami kemerosotan. Di Malaysia turun menjadi RM2.100 (US $ 520,60) per ton. Harga itu diasumsikan tetap bertahan hingga dua bulan ke depan, kata Dorab Mistry.

Analis minyak nabati terkenal ini memberi alasan, salah satunya akibat perang diskon yang dilakukan soyoil yang menjadi pesaing minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).

"Selain karena produksi mulai dari bulan Juli dan seterusnya, harga harus turun ke diskon US $ 100 di bawah FOB soyoil mentah," kata Dorab Mistry.

Memang diakui Dorab, mungkin harga awalnya naik dari level saat ini. "Dan itu akan memungkinkan sawit mendapatkan kembali pangsa pasar dan menjaga stok di bawah kendali. Tapi harga RM2.100 mungkin terjadi hingga 60 hari ke depan," tambahnya.

Asumsi harga minyak mentah Brent tetap di kisaran US $ 75-US $ 85 per barel. Sedang harga minyak sawit patokan pada RM2.315 per ton pada hari Kamis kemarin. Tetapi sejauh ini untuk bulan Juni telah kehilangan 4,7% karena lemahnya permintaan secara keseluruhan.

Menurut Direktur Godrej International itu, faktor-faktor yang mempengaruhi prospek pasar minyak sawit adalah upaya Indonesia yang meningkatkan konsumsi biodiesel lokal dan nilai tukar mata uang.

Dan ketika bicara tentang perang dagang China-Amerika Serikat, dia menyebut, bahwa kelapa sawit juga bisa mendapat manfaat dari situasi itu. Sebab China dapat mengurangi impor kedelai dari Amerika Serikat dan beralih ke minyak yang lain selain jagung sebagai bahan pakan ternak.

"Peralihan permintaan itu dapat menciptakan ruang untuk impor minyak sayur dan minyak kelapa sawit yang lebih besar," ujarnya. jss