Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, AAI Riau Ajak Petani Siak Budidaya Aren

Rabu, 06 Juni 2018

Foto : Internet

SIAK - Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Aren Indonesia Provinsi Riau mengajak petani Kabupaten Siak melakukan budidaya aren untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pelestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.
    
"Aren adalah tanaman yang multi manfaat mulai dari daun hingga akarnya bernilai ekonomi, bahkan prospek ekonominya dapat mengalahkan kelapa sawit, yang dapat panen dua minggu sekali, sedangkan aren dapat di panen setiap hari," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Aren Indonesia Provinsi Riau, Muhammad Dun di Siak, dilansir dari Antarariau.com. Rabu (6/6/2018).
    
Dikatakannya, pohon aren dapat dipanen pada usia 5-6 tahun sejak masa tanam dan dapat berproduksi setiap hari selama tujuh bulan. Satu pohon aren mampu menghasilkan 10 liter nira per hari, dengan harga jual Rp10.000/liter.
    
"Jika tiap orang memiliki 18 pohon aren, sudah bisa menghasilkan uang Rp1,8 juta per harinya dari hasil air nira saja, belum lagi pemanfaatan dari buah kolang kaling," ungkap dia.
    
Bahkan air nira pohon aren dapat dimanfaatkan pula sebagai penghasil Bioetanol. Bioetanol atau Biofuel dikenal sebagai bahan bakar nabati yang ramah lingkungan sebagai sumber energi terbarukan yang menjadi alternatif pengganti (substitusi).
    
Indonesia telah mengeluarkan regulasi tata-niaga produksi dan pemanfaatan bioetanol (biofuel) melalui KepMen tertangal 26 September tahun 2008 yang memungkinkan dunia usaha mengembangkan produksi bioetanol (biofuel) untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
    
DPW AAI Riau saat ini mengembangkan tanaman aren di Pekanbaru yakni sekitar Rumbai, Sungai Pagar, Kampar, Kabupaten Bengkalis, dan Pelalawan.
    
Ketua Asosiasi Aren Provinsi Riau Warsitio menyebutkan, pembibitan aren sedang tahap pengembangan. Pihaknya juga tengah melakukan pelatihan dan penelitian sehingga kedepannya budidaya tanaman aren dapat diterapkan di Riau khususnya di Kabupaten Siak.
    
Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan dapat pula ikut melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.
    
"Alasan ini menjadikan tanaman aren sebagai komoditi alternatif bagi Riau yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah sawit terbesar di Indonesia untuk membudidayakannya," jelasnya.
    
Dia berharap melalui sosialisasi ini tanaman aren dapat dikembangkan di Kabupaten Siak, sehingga menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat setempat. * Se