Apkasindo Isi Materi dalam Pelatihan Guru SMK se Riau

Senin, 30 April 2018

PEKANBARU-Puluhan peserta pelatihan guru SMK Pertanian, tentang teknik dan manajemen perkebunan kelapa sawit tampak antusias. Mereka bergairah saat mengikuti pelatihan yang diisi oleh Apkasindo. Senin (30/04/2018) di Ayola Hotel Pekanbaru. Pemateri kali ini yakni Sismeidinata, Wakil Ketua Apkasindo Riau, yang memaparkan Potensi Bisnis perkebunan Kelapa Sawit. Sismeidinata mengatakan, potensi sawit sangat besar, dimana minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Kelapa sawit diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau biodiesel. "Mulai dari sabun, minyak goreng, bahkan biodiesel dan sawit diekspor, yakni sebesar 60%," sebut Sismeidinata. Lantas, dengan kebutuhan minyak sawit yang besar ini, Sismeidinata ingin para petani mengambil peluang serta tidak ingin petani menjual dengan harga murah ke pengepul sawit (toke). Dia menghimbau agar para petani menjual hasil panennya ke perusahaan sawit dengan syarat membuat kelompok. "Bapak jual sawit ke toke dengan harga Rp 1.500, kalau di perusahaan bisa sampai Rp 1.800, tentu potensi bisnisnya lebih baik yang mana," tanya pemateri yang akrab dipanggil Pak Sis. Materi berlangsung kurang lebih satu jam, disela-sela materinya, diskusi pun berlangsung. Bahkan di akhir materi yang singkat ini, Sismeidinata pun memberikan peluang lanjutan bagi yang ingin bertanya melalui pesan singkat Whatsapp. Dia menyarankan agar membuat satu grup untuk berdiskusi. Pelatihan yang digagas oleh Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) Senin 30 April 2018 diikuti oleh 60 peserta dari guru SMK se-Riau akan berlangsung selama 6 hari ke depan hingga 5 Mei 2018. Usai Isoma, pelatihan akan dilanjutkan oleh Direktur AKPY Sri Gunawan. es