Antisipasi Karhutla, BPDP Riau Tabur Garam

Rabu, 19 Juli 2017

Musim kemarau telah terasakan. Hujan jarang turun, dan titik panas (hotspot) mulai bermunculan di beberapa wilayah Pulau Sumatera. Mengantisipasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersiaga, dengan membuat hujan buatan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger menyebut itu adalah bagian dari upaya mengantisipasi Karhutla. “Yang jelas dalam potensi persiapan musim kemarau, kita sudah antisipasi,” ujarnya. Menurut Edwar, di musim kemarau ini antisipasi Karhutla tiap hari dilaksanakan dengan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). “Hampir setiap hari kita laksanakan TMC. Kita berupaya walau puncak musim kemarau, hujan tetap turun,” katanya. Menurutnya, untuk langkah itu, sudah 10 ton lebih garam yang disemai di langit Riau. “Stok kita masih aman, ada 30 ton lebih garam standby,” katanya. Untuk menabur garam itu, setidaknya ada enam helikopter yang sudah disiapkan untuk antisipasi hotspot ini. “Enam helikopter standby. Dua di Dumai, empat ada di Pekanbaru, dan yang tiga diantaranya untuk water bombing. Sedang satu untuk patroli,” tambahnya. Dengan kesiapan itu, maka menurut Edwar, dia optimis musibah kabut asap yang pernah terjadi beberapa tahun lalu tidak akan terulang lagi. “Kita sudah sosialisasi dan patroli, selalu siaga. Kita berharap dalam puncak kemarau tidak terjadi Karhutla yang menyebabkan asap,” ujarnya. jss