Burung Surga (62) : Ini Kemben dan Sabuk Penguji Cinta

Rabu, 25 April 2018

Sang juragan menyatakan kepada isterinya bahwa ia mau pergi berdagang ke negeri Balkan. Ia minta disetujui isterinya akan membawa bunga dan kemben jingga. Ni Sudarni menyetujui kehendak sang juragan suaminya itu. Si Juragan segera berangkat naik kapal membawa sejumlah dagangan. Sesudah sampai di negeri Balkan, juragan bertempat tinggal di kepatihan. Ki Patih memang sudah lama mengenal juragan. Pada pagi hari berikutnya akan menyampaikan berita tentang barang dagangan juragan kepada raja dan pejabat. Berbagai macam palawija yang bagus dan buah-buahan segar telah dibawa sang juragan di pendopo istana. Juragan pun sudah menunggu di gerbang paseban. Raja yang tiba disertai para pejabat kerajaan tampak berkenan melihat berbagai rupa dagangan yang sudah digelar. Sang Raja lalu bertanya di mana rumah sang juragan dan siapa namanya. Yang segera dijawab setelah menyembah bahwa dirinya bernama Subarjo dari Negeri Yaman. Sri Nalendra lebih berkenan lagi mendengar jawaban juragan tampak dari senyum yang tersungging di bibirnya. Dia meminta nanti kalau datang lagi supaya mengajak keluarga dan sahabatnya. Pada hari ketujuh juragan tinggal di kepatihan lalu dipanggil sang raja untuk pesta bersama para menteri. Usaha dagang sang juragan berjalan lanca. Setiap bulan ia pergi berdagang ke negeri Balkan yang selalu disambut dengan baik oleh raja dan diajak pesta bersama para pejabat kerajaan. Suatu hari si juragan sedang menghadap raja lalu diajak duduk disamping raja. Sri Raja memperhatikan juragan yang selalu menyelipkan bunga di satu sisi telinganya dan dengan sabuk kemben jingga tanpa ganti-ganti. Kembennya pun tampak tetap rapi tanpa kusut. Raja minta sang juragan bersedia menjelaskan mengapa dan apa maksudnya. Setelah memberi hormat, juragan lalu menjelaskan, bahwa sekuntum bunga itu milik isterinya yang diminta selalu dibawa bersama sabuk kemben jinggo. Kedua barang ini adalah lambang kesetiaan isterinya. Jika bunga suatu saat menjadi layu dan sabuk kemben kusut itu menandai bahwa isterinya berselingkuh. Dalam hati sang raja berkata, bahwa juragan ini merupakan pria buto-arepan. Dan apa benar isterinya begitu setia. Raja ingin mencoba menggoda. Jika tidak mempan, maka isteri juragan memang wanita yang baik. (jss/bersambung)