Gurusinga : Tahun Depan Lahan Petani Mitra Asian Agri 100 Ribu Hektar

Senin, 17 Juli 2017

Asian Agri telah berhasil mendampingi  petani  plasma. Ini yang  mendorong  perusahaan ini mengembangkan pola serupa bersama petani swadaya. Itu sudah dilakukannya sejak tahun 2012. Membangun kemitraan petani swadaya secara terorganisir dalam wadah kelompok tani  dan koperasi. “Awalnya, kami berusaha menyederhanakan rantai pasok para petani swadaya dengan memberikan akses untuk bisa menjual buah langsung ke perusahaan, sehingga harga TBS petani lebih baik karena tidak melalui agen pengepul,” kata Pengarapen Gurusinga, Head Kemitraan Asian Agri. Setelah itu, untuk meningkatkan produktivitas, maka perusahaan mengedukasi kelompok petani swadaya, termasuk memfasilitasi pinjaman lunak untuk pembelian  pupuk, pestisida, dan alat produksi yang diperlukan. Dana pinjaman lunak itu juga dapat digunakan untuk memperbaiki jalan sebagai akses transportasi, sehingga waktu tempuh pengiriman buah ke pabrik dapat dipersingkat dan kualitas TBS tetap terjaga. Para petani pun dapat mencicil kewajiban mereka melalui potongan penjualan TBS kepada perusahaan. Gurusinga menyebutkan, salah satu kelompok petani swadaya mitra yang berprestasi adalah Asosiasi Petani Swadaya Amanah. Kelompok ini beranggotakan lima ratus petani kelapa sawit di Riau. Dan asosiasi ini menjadi petani swadaya pertama yang meraih sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di semester pertama tahun 2017. Sekarang, dengan Komitmen Kemitraan One to One, Asian Agri mengadaptasi dan menduplikasi pola  kemitraan yang sama dengan petani plasma untuk diterapkan kepada petani swadaya nasional. Dengan pola ini, maka kesejahteraan petani swadaya akan meningkat. Itu melalui kenaikan produksi dan pendapatan yang lebih tinggi dari rata-rata pendapatan petani sawit pada umumnya. “Kami menargetkan kemitraan perusahaan di tahun 2018 akan mencapai 40.000 hektar kemitraan petani swadaya dan 60.000 hektar kemitraan petani plasma. Komitmen Kemitraan One to One ini akan terwujud di tahun depan, dimana total lahan sawit petani mitra Asian Agri akan sama luasnya dengan kebun inti, yakni masing-masing berjumlah 100.000 hektar,” ujar Gurusinga. jss