Sime Darby : Iceland Foods Tidak Realistis Larang Minyak Sawit

Jumat, 20 April 2018

Keputusan Iceland Foods Ltd terhadap minyak sawit mendapat tanggapan negatif dari Sime Darby Plantation Bhd (SD Plantation). Perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia itu menyebut, bahwa kebijakan supermarket Islandia di Inggris itu salah. Kesalahan itu karena melarang minyak sawit dari semua lini bisnis makanannya. "Meskipun kami berbagi perhatian dengan Islandia atas isu-isu keberlanjutan yang diduga terkait dengan minyak sawit, namun mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya hanya akan memberlakukan lebih banyak tekanan pada hutan. Itu karena bakal lebih banyak lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi jumlah minyak yang sama," katanya. Menurut Sime Darby Plantation, kelapa sawit adalah tanaman yang sangat efisien, yang menghasilkan antara empat hingga 10 kali lebih banyak minyak per unit lahan dibandingkan dengan pengganti lainnya, kedelai, rapeseed atau bunga matahari. Dengan proyeksi pada populasi global yang mengalami peningkatan pesat dan akan mendorong peningkatan eksponensial dalam permintaan minyak nabati, maka larangan terhadap minyak sawit adalah tindakan yang tidak bijaksana dan tidak realistis. Sime Darby Plantation menyebut, bahwa standar keberlanjutan dan minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat telah lama tersedia di pasar. “Dan kami sebenarnya ingin mendorong Islandia untuk menjadi bagian dari pengembangan dan diskusi yang obyektif tentang minyak sawit berkelanjutan. Juga mengajaknya untuk memahami manfaat nyata dengan membeli minyak sawit berkelanjutan sebagai solusi lebih baik untuk bisnis dan dunia pada umumnya, ”katanya. Malaysia saat ini menyumbang sekitar 39% dari produksi minyak sawit dunia dan 44% dari ekspor global. rm/jss