Kenaikan Pajak Ditunda, Ekspor CPO Malaysia Melejit

Sabtu, 14 April 2018

Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Malaysia mengalami kenaikan signifikan. Itu akibat penundaan pajak ekspor produk ini hingga akhir April. Selain menaiknya produksi di Serawak. Stok minyak sawit Malaysia pada akhir Maret ternyata lebih tinggi. Itu jauh dari yang diperkirakan. Kenaikan itu akibat produksi yang meningkat di Sarawak. Berdasar statistik Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), stok penutupan bulanan produk minyak sawit bulan Maret 2018, total persediaan minyak sawit yang ada mencapai 2,32 juta ton. Ini naik dari stok 1,55 juta ton tahun lalu. Menurut kelompok riset MIDF Amanah Investment Bank Bhd (Riset MIDF), tingkat persediaan minyak sawit Malaysia 2,32 juta ton pada akhir Maret itu lebih tinggi dari perkiraan yang disepakati 2,28 juta ton. Itu yang menjadi alasan, Malaysia yang akan meningkatkan pajak ekspornya terpaksa ditunda. Penundaan itu dilakukan hingga akhir bulan April ini. Menurut para analis, penangguhan pajak ekspor minyak sawit itu menstimulasi ekspor CPO pada bulan Maret. Penangguhan pajak ekspor minyak sawit oleh Pemerintah Malaysia telah mendorong permintaan ekspor dan berkontribusi terhadap penurunan persediaan CPO Malaysia. Laporan Affin Hwang Investment Bank, Pemerintah Malaysia telah memperpanjang penangguhan pajak ekspor minyak sawit satu bulan lagi hingga akhir April 2018 telah berdampak positif terhadap CPO Malaysia. Begitu juga CIMB Investment Bank Bhd dalam laporannya menyebut, bahwa kenaikan ekspor minyak sawit pada bulan Maret bisa sebagian karena konsumen terburu-buru untuk mengekspor minyak sawit mentah (CPO) menjelang pemulihan pajak ekspor CPO. jss