Musdalifah : Sawit Itu Penting Untuk Negara

Selasa, 29 Mei 2018

JAKARTA- Penguatan sistem Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) membutuhkan konsolidasi antar pelaku usaha, petani, dan pemerintah. Langkah ini diambil supaya implementasi ISPO dapat berjalan baik di lapangan serta mendorong peningkatam daya saing industri sawit di pasar global. Deputi Koordinasi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Musdalifah Machmud mengungkapkan, Peraturan Presiden (Perpres) terkait Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) bisa rampung pada bulan Mei 2018. “Saat ini masih dalam tahap legal aspek di Kemenko Perekonomian. Mudah-mudahan Perpres bisa keluar pada semester tahun ini,” katanya. “Nantinya ada lembaga independen yang mengurusi ISPO. Dulunya ISPO diatur dalam permentan, sekarang kita naikin ke Perpres,” ujar Musdalifah dalam Diskusi ISPO dan Keberterimaan Pasar Global yang diadakan Majalah SAWIT INDONESIA di Jakarta, Kamis (29/3/2018). Menurutnya, Presiden Jokow selama ini telah meyakinkan kepada instansi lain bahwa komoditas sawit ini penting untuk negara, bukan hanya Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. “Di tingkat antar menteri saat ini sedang ada perbaikan setelah ada masukan dari para stakeholder. Saat masih dalam tahap konsolidasi antar menteri,” terangnya. Dalam revisi ISPO, katanya ada satu prinsip yang ditambahkan yakni dalam aspek transparansi. “Kita masukkan sebagai salah satu item dan juga termasuk di dalamnya traceability, ini kan sesuatu yang baru sebenarnya, tapi memang bagus juga karena kita kan selama ini belum begitu rapi. Nah ini sekaligus kita rapikan data petani maupun perusahaan sawitnya,” kata Musdalifah. Dia menuturkan, perusahaan sawit mudah untuk didata, namun petani sawit itu sulit. “Mereka memproduksi dan hasilnya masuk ke pabrik kelapa sawit (PKS), nah dari PKS ini akan kita lihat berapa masing-masing produksinya. Satu PKS kita lihat traceability. Lalu, berapa petani yang menyerahkan ke PKS. Ini lebih detail karena kita lacak pasokannya,” katanya.