James Fry : CPO Tidak Akan Turun di Bawah USD 500/Ton

Senin, 05 Maret 2018

Harga minyak sawit mentah (CPO) tidak akan turun di bawah USD 500 per ton. Itu jika pasar minyak mentah bertahan di level sekarang, kata analis  James Fry pada Reuters. Menurut Fry, untuk biodiesel, hakekatnya minyak mentah itu yang menetapkan harga Crude Palm Oil (CPO). Untuk itu harganya pun dipengaruhi pergerakan di pasar minyak mentah itu. "Jadi minyak mentah menetapkan harga CPO. Harga minyak mentah Brent antara USD 60 dan USD 70. Itu berarti, bahwa CPO Rotterdam akan memiliki dasar harga USD 500 - USD 600, terlepas dari tingkat output CPO," kata Fry, Kepala Konsultan Komoditas LMC International. Harga CPO itu meliputi biaya, pengiriman dan asuransi (CIF). Minyak kelapa sawit yang banyak ditanam di Malaysia dan Indonesia sudah banyak dipakai sebagai campuran biodiesel. Akibat itu, maka harganya sering dipengaruhi oleh pergerakan di pasar minyak mentah. Benchmark harga minyak Brent minggu ini mencapai sekitar USD 65 per barel, didukung oleh beberapa produsen yang meutus harga untuk mengendalikan kekosongan global. Harga untuk CPO Malaysia yag dikirim ke Rotterdam berada pada USD 700 per ton CIF pada hari Rabu. Komoditas ini juga digunakan untuk membuat produk seperti sabun atau coklat. "Sedang kebutuhan biodiesel di Malaysia dan Indonesia bergantung pada daya saing ester metil, ester lokal dengan harga solar," kata Fry, mengacu pada komponen biodiesel yang berasal dari minyak sawit. "Hanya jika produksi CPO tambahan menekan premium CPO karena gas-oil, maka kemungkinan produksi CPO ekstra akan diartikan ke dalam permintaan biodiesel secara signifikan lebih tinggi," tambahnya. CPO minggu ini diperdagangkan dengan harga hampir USD 80 di atas diesel yang juga dikenal sebagai gas-oil. Bulan lalu sebesar USD 93, terbesar dalam tiga bulan. Sementara itu, Presiden Asosiasi Biodiesel Malaysia mengatakan, bahwa produksi biodiesel berbasis sawit tetap tidak menguntungkan dengan kondisi harga minyak mentah saat ini. Di Malaysia, produsen biodiesel harus mengikuti apa yang disebut sebagai peraturan produksi B7. Tiap biofuel harus memiliki kandungan bio minimal 7 persen. "Produksi biodiesel Malaysia pada 2018 akan serupa dengan 2017, kecuali jika mandat B10 diterapkan untuk sektor transportasi," kata UR Unnithan. mpoc/jss