Poros Mistik Raja Jawa (9) : Pasar Setan Sibuk, Tetapi Sepi Mencekam

Selasa, 27 Februari 2018

Setelah melewati pos III, bayang-bayang puncak Merapi warna coklat itu mulai terlihat. Walaupun hanya samar-samar, tetapi mulai timbul kepuasan. Sebab perjalanan tinggal menghitung menit. Tapi jangan keburu bernafsu untuk segera mencapainya. Perasaan ingin mencapai sesuatu, merupakan salah satu pantangan di sekitar Merapi. Puncak Merapi dan Pasar Setan semakin dekat ketika telah sampai di Batu Gajah Mungkur. Disebut Gajah Mungkur, karena batu besar itu mirip gajah yang sedang duduk mendengkur. Membelakangi perkampungan penduduk. Penduduk Selo menyebutnya watu Gajah Mungkur.  Dari Batu Gajah Mungkur, pemandangan alam terlihat jelas. Seluruh lembah, mulai dari sisi timur, utara dan barat gemerlap bagai bintang. Sampai di Batu Gajah Mungkur, berarti sampai pula di Pasar Setan. Walaupun masih berjarak sekitar 500 meter atau 10 menit perjalanan, namun nuansa Pasar Setan itu telah terasa. Bau  asap, suara gemuruh, suara orang saling bersahutan terdengar  menggema. Mereka yang tidak berani meneruskan perjalanan biasanya hanya berhenti di Batu Gajah Mungkur. ''Mendengar suara dan bau belerang yang seperti kotoran kerbau saja, mereka sudah ngeri mendekati,'' kata Sumarno. (bersambung)